Sarinah dan Mimpi Soekarno yang Tertunda


Gedung Sarinah Foto: Google Maps
Ukuran:
14
Audio:
MerahPutih Peristiwa - Ide yang dicetuskan oleh Proklamtaor yang juga Presiden pertama Indonesia, Soekarno dengan mendirikan Gedung Sarinah dibangun tepat pada 17 Agustus 1962 agar dapat menjadi stimulator, mediator dan alat distribusi ke masyarakat luas serta stabilisator ekonomi, pelopor dalam pengembangan usaha perdagangan eceran (ritel) serta berpartisipasi dalam perubahan struktur perekonomian Indonesia, sepertinya adalah mimpi yang tertunda.
Sebab hingga kini Sarinah belum menunjukkan perkembangan yang begitu pesat seperti pusat perbelanjaan lainnya, walaupun begitu ritel-ritel bisnis sudah semakin banyak di tempat ini, seperti restoran cepat saji, salon, cafe serta sejumlah tempat karaoke.
Lewat Pantauan MerahPutih.com di gedung Sarianh mendapatkan bahwa tempat ini Sebagai tempat berkumpul para eksekutif untuk makan siang ataupun beristirahat sejenak guna melepas lelah dari kemacetan. Begitu banyak banyak ekspatriat yang berseliweran di gedung ini.
Tak hanya itu, Gedung Sarinah juga kerap digunakan sebagai tempat untuk bertemu klien, berduaan dengan pasangan, mengadakan acara gathering hingga sekedar cuci mata. Sarinah juga sesekali menjadi tempat berkumpul sejumlah sosialita ataupun selebriti tanah air.
Walaupun mimpi presiden Soekarno belum terwujud, Sarinah harus tetap tegak kokoh sebagai ikon sejarah dan simbol pusat perbelanjaan barang-barang asli buatan Indonesia, serta tempat dimana para pengusaha kecil mendapatkan tempat yang terhormat untuk memperdagangkan hasil karya yang dapat mengangkat dan membanggakan Indonesia. (Man)