Madura, Tanah Raden Segara

Sape Sono, Cantik dan Mulusnya Sapi-Sapi Madura

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 14 November 2018
Sape Sono, Cantik dan Mulusnya Sapi-Sapi Madura

Sape sono hanya keluar saat perayaan hari-hari besar saja. (Foto: instagram@maduratrip)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SAPE Sono kian mendapatkan perhatian wisatawan. Kontes sapi-sapi cantik ini dibuat dengan pengelolaan acara yang baik. Kontes sapi sono berawal dari kebiasaan para petani yang memandikan sapi betina usai membajak sawah. Setelah bersih, sapi-sapi itu diikat di pohon, berjejer, hingga menyerupai kontes. Dari situ, munculah kontes atau lomba kecil-kecilan antar pemilik sapi. Kontes kecil-kecilan itu akhirnya menjadi besar dan menjadi tradisi yang dijalankan hingga sekarang.

Biasanya sape sono muncul saat ada perayaan-perayaan besar, seperti baru-baru ini dalam Festival Kemilau Madura 2018. Festival ini diselenggarakan satu tahun sekali untuk memperingati hari jadi pulau tersebut.

sape sono
Sape sono yang baik dihargai Rp200 juta. (Foto: instagram@rin_pho)

Sape sono merupakan salah satu tradisi masyarakat Madura. Meski tidak sepopuler karapan sapi, namun kontes kecantikan sapi betina ini menarik ditonton. Jauh sebelum kontes dimulai, biasanya sape sono sudah bersiap dengan kaki depan diletakan lebih tinggi di atas kayu. Dengan sabar mereka menunggu giliran beraksi.

Sekilas sapi-sapi ini tidak berbeda dengan sapi kebanyakan. Namun, jika didekati, kulit dan bulu sape sono sangat mulus dan halus. Menurut Laman Arah Destinasi, setiap hari sape sono diberi makan santan dari satu butir kelapa, ditambah gula aren, dan kunyit. Hasilnya, kulit dan bulu sapi jadi kuning kecoklatan dan sangat halus.

#Madura, Tanah Raden Segara
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Bagikan