Samsung Umumkan Keyboard Tembus Pandang di CES 2020


Samsung pamerkan keyboard tembus pandang terbaru mereka. (foto: Youtube/Samsung newsroom)
PADA 7-10 Januari ini, perusahaan besar yang bermain di industri teknologi berkumpul dalam acara CES yang diadakan di Las Vegas, Amerika Serikat. Mereka akan memamerkan inovasi dan karya terbaru mereka dalam acara tersebut. Salah satu perusahan tersebut ialah Samsung. Laman GameRant menyebut perusahaan elektronik asal Korea itu mengumumkan sistem keyboard tembus pandang.
Konsep keyboard tembus pandang sendiri bukan lah merupakan sesuatu yang baru. Sebelumnya telah ditemukan konsep keyboard laser. Keyboard tersebut akan memproyeksikan gambar keyboard menggunakan laser dan membaca gerakan tangan penggunanya menggunakan laser tersebut. Akan tetapi keyboard laser dianggap kurang membantu karena pengguna tetap harus membawa perangkat keyboard laser. Sama saja seperti membawa keyboard portabel.
BACA JUGA:
Berbeda dengan konsep milik Samsung yang dinamai SelfieType, pengguna tak perlu membawa perangkat tambahan lagi. Hal ini karena keyboard tembus pandang milik Samsung ini akan memanfaatkan kamera depan yang terdapat di ponsel pintar. SelfieType yang dibangun oleh divisi C-Lab Samsung ini dipertunjukkan pada CES 2020 yang sedang berlangsung.
Dari demo video yang dipertunjukkan oleh Samsung tersebut, pengguna nantinya cukup mengetik layaknya menggunakan keyboard pada permukaan yang datar. Kamera depan kemudian akan membaca gerakan tangan pengguna dan memasukkan huruf-huruf yang diketik pengguna.
Meski terkesan seperti fitur yang luar biasa, namun pengguna nampaknya akan menemukan beberapa kesulitan saat menggunakan SelfieType. Yang pertama, pengguna harus menguasai teknik mengetik dengan sepuluh jari untuk dapat menggunakan SelfieType secara efektif.
Kedua, batasan kamera dan software bisa jadi faktor yang mempengaruhi kerja dari SelfieType. Kamera bisa saja salah membaca gerakan tangan pengguna, baik itu karena gerakan-gerakan yang tidak disengaja atau karena proses mengetik yang terlalu cepat sehingga tak tertangkap kamera dengan baik.
Melihat kedua masalah tersebut, nampaknya fitur ini tidak akan banyak digunakan orang untuk beberapa waktu ke depan. Setidaknya sampai Samsung berhasil untuk meminimalisir kemungkinan munculnya kedua masalah tersebut.
Akan tetapi bukan artinya fitur milik Samsung ini bisa dikatakan gagal. Teknologi pendeteksi gerakan tangan akhir-akhir tengah banyak dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan besar teknologi, seperti contohnya Facebook. Bisa jadi suatu saat keyboard virtual seperti SelfieType ini menjadi produk yang digunakan semua orang di masa depan. Jika kemungkinan tersebut benar terjadi, maka Samsung memiliki keuntungan yang mungkin tidak dimiliki oleh perusahaan ponsel lainnya. (sep)