Rumah Kayu Goen Pernah Tolak Tawaran Dana Hibah Disporbudpar


Teras tempat bersantai di rumah kebaya, rumah khas warga peranakan Tionghoa atau Cina Benteng di Rumah Kayu Goen, Kabupaten Tangerang. (Foto: MerahPutih/Wid)
MerahPutih Wisata – Destinasi wisata Rumah Kayu Goen yang berlokasi di Jalan Rumah Kayu Goen, Kampung Cipari, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten beroperasi dari biaya sendiri dari pemiliki rumah tersebut. Tempat yang sebelumnya rumah tinggal milik Goenawan Wijaya ini berdiri di atas lahan seluas 6.000 m2.
“Kalau biayanya, ya dari biaya pribadi saja. Tidak ada dari pemerintah,” kata Yudianto (36), penunggu sekaligus pengelola Rumah Kayu Goen kepada merahputih.com, Minggu (25/09).
Geber, kayu dengan ukiran khas Jawa yang biasanya digunakan sebagai penyekat ruangan, di Rumah Kayu Goen, Kabupaten Tangerang. (Foto: MerahPutih/Wid)
Rumah Kayu Goen ini sendiri, kata Yudi, diberi nama oleh mantan Bupati Tangerang Ismed Iskandar. “Yang ngasih nama Pak Bupati yang dulu. Jadi, karena nama pemiliknya Pak Goen, dikasih nama Rumah Kayu Goen. (Juga) karena hampir semua yang ada di sini terbuat dari kayu. Sampai jalannya juga, sama Pak Bupati waktu itu dikasih nama Jalan Rumah Kayu Goen,” katanya.
Sebuah topeng kuno yang berasal dari daerah pedalaman Kalimantan di pajang di salah satu ruangan di Rumah Kayu Goen, Kabupaten Tangerang. (Foto: MerahPutih/Wid)
Terkait kepedulian Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Tangerang sendiri, ungkap Yudi, pernah beberapa kali menawarkan akan memberikan dana hibah untuk biaya perawatan. Namun, karena ada beberapa persyaratan yang salah satunya adalah harus memberikan sejumlah uang terlebih dahulu kepada oknum yang mengaku sebagai petugas Disporbudpar Kabupaten Tangerang, tawaran tersebut ditolak.
“Kalau ngakunya dari Pemda, dari Disporbudpar. Katanya sih uang itu supaya cepet diproses, tapi tidak jadi. Karena kami menolak,” ungkapnya. (Wid)
BACA JUGA: