Teknologi

Robot Chatting Lulusan SMA Indonesia Juara di Jepang, Diganjar Hadiah Rp643 Juta

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 19 November 2018
Robot Chatting Lulusan SMA Indonesia Juara di Jepang, Diganjar Hadiah Rp643 Juta

Ponsel memberikan keleuasaan untuk berkreasi. (Foto: Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DUNIA digital Indonesia wajib berbangga hati. Aplikasi robot chatting atau chatbot asal Indonesia Ica Ica memenangkan kontes LINE BOOT 2018 di Jepang. Ica Ica mengalahkan sejumlah ribuan robot lain yang ikut berkompetisi di ajang kontes aplikasi gim pencarian jodoh berskala global itu.

Kemenangan Ica Ica ini dikukuhkan pada pertengah November lalu. Lebih hebatnya lagi sosok pencipta aplikasi ini Perdy Ferdiansyah masih tergolong muda, tercatat masih 20 tahun. Bagi kalian yang tertarik seperti apa aplikasi chatbot terbaik di dunia dari Indonesia itu, berikut MerahPutih.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Terbaik dari 1.125 peserta

Aplikasi Ica Ica yang menang di ajang kompetisi di Jepang. (Foto: LINE)

Kontes LINE BOOT 2018 di Jepang kali ini diikuti 1.125 chatbot asal Jepang, Thailand, Taiwan, dan peserta lain dari Indonesia. Perdy terpilih sebagai yang terbaik dengan mengusung gim dalam layanan chatbotnya dengan berbagai ragam pilihan permainan.

Namun, Ica Ica harus berbagi tempat dengan aplikasi Toubans mendapatkan hadiah grand priz utama karena mendapatkan skor yang sama.

Dilansir katadata.co.id, gim yang diusung Cari Jodoh, Family 100, Cari Kata, Tebak Kata, Adu Penalti, Sambung Kata, dan Tebak Lagu. Lewat permainan seperti ini tercatat, 1,2 juta orang menggunakan chatbot Ica Ica.

2. Cari Jodoh Paling Populer Terinspirasi dari Tinder

Tinder
Tinder punya 50 juta pengguna. (foto: tinderapp)

Gim buatan Perdy yang paling diminati dari aplikasi anak negeri Ica Ica ini adalah Cari Jodoh. Chatbot Ica Ica akan mengkategorikan pengguna sesuai usia. Secara keseluruhan, sekitar 60 ribu pengguna memainkan gim cari jodoh yang disediakan Ica Ica dari total 1,2 juta pengakses.

Perdy mengakui terinspirasi oleh aplikasi Tinder sehingga merilis gim cari jodoh ini. Secara spesifik, Ica Ica mengusung permainan cari jodoh yang menghubungkan pengguna lawan jenis yang seusia. Keduanya akan dimasukkan ke dalam satu percakapan khusus secara otomatis, sehingga bisa saling sapa.

Namun hanya nama akun saja yang diketahui oleh mereka, bukan nomor telepon pengguna. Apabila salah satu atau keduanya merasa tidak cocok, bisa keluar dari percakapan tersebut untuk melanjutkan hubungan mereka lewat kopi darat. “Paling ramai diakses kalau akhir pekan,” tegas Perdy, dilansir dari SmartMoney.

3. Baru Lulusan SMA Terima Hadiah Setengah Miliar Lebih

Ilustrasi aplikasi kencan online. (Foto:Pixabay)

Chatbot Ica Ica dirilis pada Mei 2017 lalu. Untuk mengoperasikan layanan ini, Perdy dibantu kedua rekannya yakni Nessa Ramadan (18 tahun) dan Khaerunnisa Fauziah (26 tahun). Pemuda lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 2016 lalu itu kini tercatat bekerja di sebuah perusahaan teknologi di Bandung, Jawa Barat.

Managing Director LINE Indonesia Dale Kim mengatakan, keberhasilan Ica Ica menjadi Grand Prize Winner LINE BOOT di Jepang membuktikan kapasitas pengembang lokal di Indonesia.

Atas pencapaiannya, LINE mengganjar Perdy dan timnya dengan hadiah utama pertama Grand Prize 10 juta yen (setara Rp1,286 miliar dengan kurs 1 yen sama dengan Rp128,78), yang harus dibagi dua dengan developer aplikasi Toubans. Artinya, masing-masing developer menerima hadiah sekitar Rp 643 juta, dilansir dari laman www.line-community.me. (*)

#Perdy Ferdiansyah
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Bagikan