Pemerintah Impor Ribuan Sapi Perah Dari Australia, Susu Sapi Dalam Negeri Untuk Program Makan Bergizi Gratis

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 Maret 2025
Pemerintah Impor Ribuan Sapi Perah Dari Australia, Susu Sapi Dalam Negeri Untuk Program Makan Bergizi Gratis

Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono ditemani istri tiba di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta,. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - 3.000 Sapi perah impor dari Australia dikabarkan telah masuk ke Indonesia. Pemerintah menargetkan ada sekitar 200.000 ekor sapi perah yang bakal diimpor dari luar negeri hingga akhir 2025.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan, ke depannya, ada sapi-sapi perah dari negara-negara lain juga akan masuk. Misalnya, dari Brazil, Vietnam, Denmark dan Belanda, untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.

Ia memastkan, sapi dari Brazil belum masuk tetapi izinnya sudah ada.

"Targetnya sih 200.000. Kita menuju ke sana ya. Kita berdoalah. Kita berharap investasi ini kita juga harus benar-benar membantu investor untuk perizinan maupun lahan dan lain-lainnya juga harus jalan,” kata Wamentan.

Baca juga:

Pemprov DKI Pastikan Stok Daging Sapi Aman Hingga Lebaran, Tapi Kenaikan Harga Tak Terpungkiri

Seiring dengan kedatangan sapi-sapi perah impor, pemerintah janji memaksimalkan seluruh susu yang diperah dari sapi-sapi dalam negeri terserap, terutama untuk masuk dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Kami lagi mendorong bagaimana industri susu yang existing mendapatkan porsi untuk Makan Bergizi Gratis. Yang existing sudah ada di Baturaden, di Bogor, Puncak, dan lain-lain itu bisa diserap untuk makan bergizi," katanya.

Sudaryono menyebutkan, bertujuan untuk memantik para pelaku usaha, terutama yang bergerak di industri susu bahwa Makan Bergizi Gratis dapat menjadi peluang pasar baru (emerging market) untuk berinvestasi.

Ia menekankan kembali tujuan pemerintah untuk memperkecil jarak (gap) antara produksi susu yang dihasilkan dari dalam negeri dan luar negeri.

"Kami ingin bagaimana gap (jarak) antara impor dan industri dalam negeri (terus diperkecil). Kami gak antiimpor, tetapi kami berusaha untuk bisa swasembada, bisa memenuhi kebutuhan susu kita," katanya.

Bagikan
Bagikan