Restu Suami, Bekal Bunga Zainal Kembali ke Layar Lebar


Bunga Zainal minta izin suami sebelum kembali berakting. (foto: MP/Ikhsan Digdo)
AKTRIS cantik Bunga Zainal kembali bermain film layar lebar. Bunga terlibat dalam film keluaran rumah produksi Screenplay Films, The Perfect Husband. Lama tak main film, Bunga sendiri memang telah menikah dengan bos rumah produksi itu Sukhdev Singh, yang berdarah India.
Kembali ke layar lebar membuat Bunga amat senang. Ia telah vakum dari dunia film sejak belasan tahun silam.
"Seneng pastinya, aku terima kasih sama suami dan anak-anak aku, dan keluarga aku karena udah memberikan kesempatan buat aku berakting lagi, berkarier lagi di dunia film. Rasanya senang banget sih," tuturnya di XXI Plaza Senayan, Kamis (5/4).
Semenjak menikah, Bunga mengaku selalu meminta izin kepada sang suami saat ingin melakukan sesuatu. Begitu pula saat ingin terlibat dalam film terbaru ini, tidak lepas dari restu suami. Bunga pun tetap menawarkan diri secara profesional meskipun film tersebut milik rumah produksi sang suami.
"Aku segala sesuatu sekarang harus izin dulu sama suami. Jadi pas dapat ini bukan aku yang minta, melainkan aku yang menawarkan, jadi oh yaudah udah dikasih lampu hijau ya sudah," tambahnya.
Lebih lanjut, dalam bermain film, ia tentunya memiliki pertimbangan sebelum memutuskan untuk terlibat. Dalam hal ini, yang terpenting ialah waktu. Pasalnya, ia harus bisa membagi waktu dengan sang buah hati. Untungnya, di film itu ia tidak terlalu sibuk saat proses syuting karena hanya memiliki beberapa adegan.
"Pertimbangan aku dari segi waktu saja, sempat kompromi juga. Syutingnya kan enggak terlalu lama, ya aku cuma kebagian 7 hari," papar perempuan 31 tahun itu.
Kendati demikian, rupanya film itu memang agak mirip dengan kisah asmaranya dengan sang suami. Film tersebut menceritakan kisah Arsen (Dimas Anggara) dan Ayla (Amanda Rawles). Keduanya ialah sepasang kekasih yang memiliki selisih umur yang amat jauh. Bahkan Arsen mengajak Ayla untuk menikah dengannya.
Bunga pun sependapat dengan jalan cerita film itu. Pasalnya, bagi Bunga, seorang perempuan memang membutuhkan sosok pria yang lebih dewasa alias mapan. Terkadang pria mapan memang harus berusia lebih tua atau matang daripada sang perempuan.
"Ya, film ini tentang perjodohan dan memang beda usia jauh ya dan aku mengalami itu. Tapi enggak jadi halangan sih malah sekarang yang muda-muda jauh menantikan sosok yang lebih dewasa lah," pungkasnya. (Ikh)