Rencana Eksentrik Bill Gates: Menutup Matahari
Bill Gates mempunyai rencana untuk menutup matahari agar dapat membuat planet menjadi lebih dingin. (Foto Instagram@thisisbillgates)
SELAIN kaya raya, Bill Gates sangat peduli dengan lingkungan. Kali ini, pendiri Microsoft itu punya ide brilian yang sebenarnya sedikit eksentrik. Bukan membangun kerajaan bisnis baru, melainkan berusaha menutup matahari. Ya, kamu enggak salah baca. Saat ini, Gates dan ilmuwan dari Universitas Harvard berupaya untuk mengeblok matahari agar planet Bumi menjadi lebih dingin.
"Kamu tidak bisa menutup matahari dengan jari, namun mungkin dengan sains dan teknologi bisa," ucapnya seperti dikutip Forbes. Disebut sebagai Stratospheric Controlled Perturbation Experiment (SCoPEx), pada dasarnya inisiatif ini merupakan upaya untuk menutup matahari. Kemudian memantulkan sinarnya ke luar atmosfer untuk mengatasi pemanasan global.
BACA JUGA:
Lantas banyak yang bertanya-tanya, bagaimana caranya menutup matahari? Menggunakan terpal atau memindahkan awan kah? Ternyata para peneliti akan menyemprotkan debu non-toksik kalsium karbonat atau CaCO3 ke atmosfer, aerosol yang memantulkan sinar mentari agar dapat mengimbangi efek pemanasan global.
SCoPEx akan memulai langkahnya pada awal bulan Juni mendatang di kota Kiruna, Swedia. Sebab Perusahaan Angkasa Luar Swedia telah setuju untuk membantu meluncurkan balon setinggi 20 km yang di dalamnya berisi berbagai peralatan ilmiah.
Namun, untuk langkah pertama ini, mereka tidak akan melepaskan aerosol apapun ke stratosfer. Sebaliknya, proyek tersebut berfungsi sebagai tes untuk menggerakan balon dan memeriksa sistem komunikasi dan operasional. Jika berhasil, peneliti baru melanjutkannya ke tahap kedua dengan melepaskan sejumlah kecil debu CaCO3 ke atmosfer.
Apakah rencana ini akan berhasil? Tidak ada yang tahu. Penelitian tentang kemanjuran rekayasa geo surya telah berhenti selama bertahun-tahun karena berbagai kontroversi. Pihak penentang percaya ilmu pengetahuan semacam itu disertai dengan risiko yang tak dapat diprediksi, seperti misalnya perubahan pola cuaca ekstrem.
Jadi kita baru akan mengetahui jawabannya setelah CaCO3 dirilis. Meskipun begitu, profesor fisika terapan dan kebijakan publik di Universitas Harvard, David Keith telah menerbitkan sebuah makalah yang setidaknya dapat memberikan sedikit jawaban.
Menurut Keith dan sesama ilmuwan SCoPEx, debu sebenarnya dapat mengisi kembali lapisan ozon dengan bereaksi dengan molekul perusak ozon. Jadi metode dan penelitian lebih lanjut mengarah pada pengurangan risiko dan justru meningkatkan kemanjuran metode tersebut.
Rencana eksentrik ini pantas ditunggu hasilnya. Apakah upaya ini akan membuahkan hasil atau Gates justru hanya membakar uang untuk sesuatu yang sia-sia?(sam)
Bagikan
Berita Terkait
Redmi Siap Rilis HP dengan Baterai 9.000mAh, Pakai Chipset Dimensity 8500
Era Baru Fotografi Mobile: OPPO Find X9 Series Andalkan AI Relight dan Kamera Hasselblad
OPPO Find N6 Bakal Jadi HP Lipat Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 6
OPPO Find X9 Series Segera Rilis di Indonesia, Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang!
Bocoran Huawei Mate 70 Air: Bawa RAM Jumbo dan Daya Tahan Baterai Lebih Lama
Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
Baterai OPPO Find X9 Pro Kalahkan iPhone 17 Pro, Kuat Diajak Main Game hingga Streaming!
OPPO Find X9 Pro Sudah Rilis, Usung Kamera Telefoto Hasselblad 200MP dan Baterai 7.500mAh
OPPO Find X9 Akhirnya Meluncur, Bawa Kamera Hasselblad hingga Dimensity 9500
iPad Pro M5 Lolos TKDN, Simak Spesifikasi dan Keunggulannya