'Remaja 100 Tahun' Meninggal Dunia

MerahPutih Internasional - Seorang gadis dengan kondisi genetik langka yang membuat usia tubuhnya delapan kali lebih cepat dari biasanya telah meninggal pada usia 17 tahun, karena kondisinya ini, ia sering disebut sebagai 'Remaja 100 tahun'.

Seperti yang dilansir BBC, Hayley Okines, dari Bexhill, East Sussex, dikenal sebagai 'remaja 100 tahun' melalui usahanya untuk meningkatkan kesadaran progeria. Ibunya, Kerry, mengumumkan kematian Hayley pada Kamis malam.

"Anak saya telah pergi ke suatu tempat yang lebih baik. Dia mengambil napas terakhirnya dalam pelukanku pada 09:39," tulisnya.

Ayahnya Mark mengatakan Hayley dirawat karena pneumonia, dan meninggal di rumah setelah dirawat beberapa waktu di rumah sakit.

"Dia datang ke rumah selama satu jam dan ia melihat saudara-saudaranya, Louie dan adiknya Ruby," katanya. (Baca: Perempuan Penyandang Cacat Mampu jadi 'Play Girl')

"Saya pikir dia ingin datang ke rumah untuk mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang, mungkin dia tahu bahwa kemarin akan menjadi waktu terakhirnya," ungkap sang ayah. (Baca: "Mereka Memanggil Saya Wanita Terjelek Sedunia")

Hayley, yang menerbitkan sebuah otobiografi pada usia 14, telah membuat sejumlah penampilan di mana ia berbicara tentang kondisinya. Remaja ini telah diberitahu bahwa ia tidak akan hidup melewati usia 13, tapi gadis ini melanjutkan untuk menjalani pengobatan perintis di Amerika Serikat.

Hutchinson Gilford Progeria Syndrome-menyebabkan penuaan dini pada para penderitanya. Orang dengan kondisi ini juga menderita masalah jantung, kurangnya pertumbuhan dan hilangnya lemak tubuh dan rambut. Penyakit ini diderita 124 anak di seluruh dunia. 

The Progeria Research Foundation menjelaskan di halaman Facebook-nya:

"Seluruh keluarga Progeria berduka bersama atas wafatnya Hayley Okines, ia merupakan anak yang cerdas, cantik dan penuh semangat. Ia meninggal hari ini di usia 17," tulisnya.