Rayakan Hari Anak Universal dengan Dongeng dan Mainan Tradisional


Anak-anak berhak mendapatkan kenangan indah masa kecilnya. (Foto: Pexels/freestockorg)
ANAK-anak merupakan ujung tonggak pembangunan bangsa. Di tangan merekalah Indonesia akan bertransformasi menjadi negara hebat. Sayangnya ada beberapa oknum yang dengan sengaja merusak generasi penerus bangsa melalui konten-konten negatif di sosial media.
Sebagai orang dewasa, kita harus senantiasa melindungi mereka dengan memberi pendidikan terbaik. Pendidikan tak harus selalu di sekolah. Di kehidupan sehari-hari pun anak-anak bisa mendapatkan edukasi. Supaya pesan dapat tersampaikan ke anak-anak dengan sangat baik, salah satu media yang cukup efektif untuk dijadikan pembelajaran adalah dongeng.
“Kalau kita mengajari anak dengan cara mendikte mereka takkan mau mendengarkan kita. Sebaliknya, jika kita sisipkan nilai-nilai kehidupan dalam sebuah dongeng mereka akan lebih peduli,” jelas pembaca dongeng, Wiwin Windrati atau yang lebih dikenal dengan nama panggungnya Miss Wiwin.

Dalam rangka memperingati Hari Anak Universal yang jatuh pada Selasa (20/11), Komunitas Indonesia Cinta mengadakan sebuah pertunjukkan yang dipersembahkan untuk anak-anak dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak yang termarginalkan, anak-anak berkebutuhan khusus, anak-anak lintas agama, lintas suku, bahkan lintas budaya.
Komunitas Indonesia Cinta bahkan secara khusus mengundang anak-anak pinggiran untuk menyaksikan langsung pertunjukkan dongeng musikal tersebut. sebanyak 1100 anak miskin di Jabodetabek akan memeriahkan Dongeng Musikal Cerita Cinta Anak Indonesia, Selasa (20/11). Dipilihnya anak-anak termarjinalkan bukanlah tanpa alasan. Mereka tak mendapatkan fasilitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan edukasi dan hiburan.
Tema yang akan diangkat yakni keberagaman, perbedaan dan cinta yang menyatukan perbedaan. “Anak-anak tersebut bukannya tidak mau tahu namun tidak tahu seberapa hebat negara Indonesia, mereka harus tahu seberapa hebat negara kita dan seberapa kuat keberagaman kita ini,” jelas Miss Wiwin.

Tak hanya mengajak anak-anak menyaksikan pertunjukkan, Komunitas Indonesia Cinta juga memanjakan anak-anak tersebut. Salah satunya dengan menyelenggarakan pertunjukkan di sebuah teater yang cukup mewah di Ciputra Artpreneur Theater.
“Kami ingin mengajak anak-anak menonton sebuah pertunjukkan dongeng musikal di tempat yang megah sehingga akan selalu mereka kenang,” ujar Ketua Panitia Pagelaran Dongeng Musikal Cerita Cinta Anak Indonesia, Wawa Lukman.
Selain tempat yang megah, hal lain yang dilakukan untuk memanjakan anak-anak tersebut dengan memberikan sebuah servis yang luar biasa yakni menyisirkan rambut anak-anak yang datang sebelum masuk.
“Sebelum anak-anak masuk ke venue, para relawan akan menyisir rambut anak-anak. Kalau mereka tak mau makan kami akan mengelus kepala dan menepuk pundak dan memberi kata-kata cinta dan penyemangat. Mereka harus tahu bahwa mereka juga spesial,” urai Wawa.
Pertunjukan tersebut diadakan secara langsung dengan menggabungkan tari, nyanyi, dan akting. Lebih jauh Miss Wiwin menjelaskan bahwa pertunjukkan tersebut kental akan budaya Indonesia. Akan ada penampilan spesial dari dalang cilik, Gibran Papadimitriou yang tak lain adalah putra dari sutradaRa perempuan, Nia Dinata.

Selain Gibran, pengisi acara Pagelaran Dongeng Musikal tersebut antara lain Titik Puspa, Joy Tobing, Miss Indonesia 2016, Natasha Manuella, dan masih banyak lagi. Selain pertunjukkan dongeng musikal, acara tersebut juga akan menampilkan permainan tradisional Indonesia.
“Teman-teman dari Gudang Dolanan Indonesia yang akan memperkenalkan berbagai permainan tradisional Indonesia yang hampir punah,” jelas Miss Wiwin.
Pihak Komunitas Indonesia Cinta juga akan memberikan penghargaan untuk enam anak berprestasi dari anak-anak marginal dan anak-anak berkebutuhan khusus. Prestasi yang mereka ukir antara lain kejuaraan renang, bulu tangkis, lomba mendongeng, pelukis digital, dan lain-lain. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Gali Potensi Generasi Muda Lewat Fingerprint Analysis
