Ratusan Orang Tewas Akibat Luka Tembak Saat Protes Mahasiswa di Bangladesh

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 Juli 2024
Ratusan Orang Tewas Akibat Luka Tembak Saat Protes Mahasiswa di Bangladesh

Ilustrasi, Bendera Bangladesh (Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bangladesh didera protes dan aksi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal bulan ini atas seruan reformasi dalam sistem kuota pekerjaan publik (PNS) yang didambakan di negara itu, yang dianggap sangat tidak adil oleh para mahasiswa.

Sejak 16 Juli, protes semakin meningkat setelah polisi dan anggota partai berkuasa, termasuk sayap mahasiswanya, Bangladesh Students’ League, dilaporkan menyerang mahasiswa di kampus-kampus universitas di seluruh negara itu.

Namun, pemerintah mengeluarkan pengumuman yang mereformasi sistem kuota, memangkas kuota menjadi 7 persen dari 56 persen, menyusul protes tersebut.

Jumlah korban tewas akibat protes mahasiswa di Bangladesh meningkat menjadi 201 pada Kamis (25/7), dengan penambahan empat orang tewas di ibu kota Dhaka dan daerah sekitarnya, menurut beberapa pejabat dan media setempat.

Baca juga:

Perdana Menteri Bangladesh Desak Dunia Selesaikan Krisis Rohingya

Peningkatan jumlah korban itu terjadi saat tindakan keras terhadap pihak-pihak oposisi semakin meningkat. Pemberlakuan jam malam, dan pengerahan militer yang mulai berlaku pada Sabtu terus berlanjut, dengan jeda dari pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore waktu setempat.

Perkantoran dan industri kembali beroperasi pada Rabu selama periode jeda yang sama, menurut pengumuman pemerintah.


Menteri Hukum Anisul Haq mengatakan jam malam akan dicabut secara bertahap dengan mempertimbangkan situasi.

Inspektur Bachchu Mia, yang bertanggung jawab di pos kepolisian di Dhaka Medical College and Hospital (DMCH), mengonfirmasi kepada Anadolu tentang tiga kematian baru pada Rabu malam. Sementara, lebih banyak orang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, katanya.

Baca juga:

Jokowi Ingin Kerja Sama Perdagangan RI-Bangladesh Dioptimalkan

Satu orang lagi meninggal di Savar di pinggiran ibu kota pada hari yang sama. Dengan kematian empat orang tersebut, jumlah korban bertambah menjadi 201. Sebagian besar korban meninggal karena luka tembak, menurut laporan surat kabar nasional Prothom Alo pada Kamis.

Anjuman Mufidul Islam, sebuah organisasi kesejahteraan setempat yang menyediakan layanan pemakaman bagi umat Islam, menguburkan 21 jenazah. Dalam tiga hari terakhir, polisi menyerahkan jasad 21 korban kepada organisasi tersebut, termasuk dari DMCH selama protes terjadi.

"Kami telah mengubur jenazah-jenazah tersebut. Kami melakukan pekerjaan itu sebagai pekerjaan rutin. Polisi menyimpan sampel DNA dan rincian lain untuk catatan dan klaim di masa mendatang," katanya dikutip Antara. (*)

Bagikan
Bagikan