Rasakan Sensasi Makan Bakso 'Buaya Beranak' di Kedai Joko Kendil

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Sabtu, 18 Februari 2017
Rasakan Sensasi Makan Bakso 'Buaya Beranak' di Kedai Joko Kendil

'Buaya Beranak' di Kedai Joko Kendil . (MP/Mauritz)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Seiring ketatnya persaingan usaha kuliner yang saat ini terus bertambah, membuat para pengusaha kuliner terus berlomba menciptakan berbagai inovasi dan modifikasi. Salah satunya yaitu kuliner bakso. Para pemilik kedai kuliner bakso ini juga terus berlomba berinovasi dan memodifikasi bentuk serta nama basonya menjadi unik.

Seperti di kedai Bakso Joko Kendil yang berada Di Desa Bode Lor, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di kedai ini, para pecinta kuliner bakso bisa merasakan sensasi yang berbeda. Selain namanya, bentuk baksonya juga unik. Selain itu, rasa yang disajikan kedai bakso ini juga berbeda dengan kedai-kedai lain.

"Bakso Buaya Beranak" adalah varian yang ditawarkan di kedai Bakso Joko Kendil. Menurut pemilik kedai Joko Kendil, Nasikin Yudha, ini merupakan pengembangan dari inovasi yang dibuatnya untuk memberikan sensasi yang berbeda kepada para penikmat bakso.

"Saya mau bikin penikmat bakso punya sensasi beda dan penasaran. Akhirnya saya buat bakso Buaya Beranak," ujar Yudha kepada merahputih.com.

Ketika pertama kali melihat bakso buaya beranak, kita akan menemukan sensasi berbeda yang lain, yakni kesan lucu dan tidak seram seperti melihat anak seekor buaya.

Bakso buaya beranak ini di dalamnya terdapat isi bakso anakan, telur puyuh dan daging cincang rendang serta irisan rendang yang sudah diracik. Kepadatan dan kontur dari bakso memiliki sensasi kenikmatan dalam setiap kunyahan.

Untuk harga yang dipatok, sudah sebanding dengan porsi bakso yang disediakan untuk disantap. Harga bakso buaya beranak dijual Rp 45ribu, bakso beranak biasa dan bakso mangkok dijual Rp 30ribu, bakso beranak jumbo dan bakso kendil beranak dengan berat 2 kg dijual Rp 90ribu.

Artikel ini berdasarkan liputan Mauritz, kontributor atau reporter merahputih.com yang bertugas di wilayah Cirebon, Kuningan dan sekitarnya.

#Kuliner Cirebon
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Bagikan