Raja Bhumibol Adulyadej Dikremasi Hari Ini

RIBUAN warga Thailand berkumpul untuk menyaksikan Raja Bhumibol Adulyadej dikremasi. Raja Thailand itu meninggal pada usia 88 tahun pada 13 Oktober 2016 lalu. Warga Thailand merasa memiliki kewajiban untuk melepaskan rajanya itu. Meskipun mereka tidak bisa mendekati tempat raja dikremasi.

Upacara kerajaan ini memakan waktu selama lima hari dengan ritual agama Budha di Istana. Prosesi kremasi kerjaan ini dimulai dengan sulutan api oleh Raja Maha Vajiralongkorn, anak dari Raja Bhumibol Adulyadej.

Peti jenazah yang dimasukan ke kereta akan dibawa menuju lokasi kremasi. Kereta ini dibuat pada abad 18 dengan berat sekitar 14 ton. Kereta ini ditarik oleh lebih dari 200 tentara.

Kehidupan di Bangkok mendadak terhenti. Pusat-pusat bisnis berhenti sejak siang hari. Pemerintah mengeluarkan pengumuman pada hari ini (26/10) menjadi hari libur nasional.

Rencananya kremasi akan dimulai pada pukul 10.00 malam waktu setempat. Abu Raja Bhumibol Adulyadej dikumpulkan dan dibawa ke istana pada hari Jumat. Abu raja akan disemayamkan di tiga tempat yakni, Chakri Maha Phasat, perkuburan kerajaan Wat Ratchabophit dan kuil kerajaan Wat Bowonniwet Vihara.

Persiapan tempat kremasi Raja Bhumibol Adulyadej memerlukan waktu setahun penuh. Tempat kremasi raja dibangun bukan hanya sebagai bentuk penghormatan saja. Melainkan sebagai bentuk dari tempat suci.

Pada tempat kremasi itu dibuat dengan berbagai bentuk-bentuk mahluk mistis dan hewan-hewan lainnya. Semua dikerjakan oleh seniman Thailand.

Sebelum kremasi jenazah raja disemayamkan di Dusit Maha Prasat yang masih masuk dalam Istana. Selama setahun jenazah berada di dalam peti yang berhiaskan burung Garuda. Selama setahun itu warga Thailand dan masyrakat lainnya dapat menunjukan bela sungkawanya.

Tercatat sekitar 12 juta orang sudah memberikan penghormatan terakhir pada Raja Bhumibol Adulyadej. Konon dana yang disumbangkan oleh para pelayat itu mencapai 890 juta bath atau sekitar Rp365 miliar. (psr)