Jelajah Bumi Mulawarman

Pulau Maratua, Maldives-nya Indonesia di Bumi Mulawarman

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 24 September 2018
Pulau Maratua, Maldives-nya Indonesia di Bumi Mulawarman

Pulau Maratua menyaingi keindahan Maldives. (foto: Instagram @lukma_hakim2909)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DI gugusan Pulau Derawan, ada pulau indah yang menyaingi cantiknya Maldives. Pulau Maratua namanya. Terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan dengan negara Malaysia, Pulau Maratua jadi pulau terluar Indonesia. Pulau berbentuk lengkungan tajam kecil ini masuk ke wilayah administratif Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Pulau Maratua
Indahnya Pulau Maratua bersaing dengan Maldives. (foto: Instagram @jonny.melon)

Berdasar kisah legenda setempat, nama Maratua diambil dari kata 'masak tuba'. Kisahnya berawal dari manusia separuh iblis yang mendiami wilayah itu. Diceritakan, Kokok, manusia setengah iblis, membuat warga resah. Pasalnya, ia kerap menculik para perempuan untuk dinikahi. Karena merasa geram dan gelisah atas perilaku Koko, warga pun menyusun siasat untuk membunuh Kokok.

Mereka pun mulai memasak tuba yang tampilannya menyerupai susu. Warga bersama-sama mengantarkan tuba tersebut ke goa tempat tinggal Kokok di Goa Kabok. Setelah meminum tuba, Kokok pun mati. Kisah Kokok tersebut bahkan masih membekas dalam bentuk ritual memberi sesaji ke Gua Kabok atau di rumah selama tiga hari jika ada yang tertimpa musibah atau kemalangan.

Pulau Maratua
Pulau Maratua jadi rumah bagi suku Bajo. (foto: Instagram @wahyu.wardoyo)

Kini, Pulau Maratua menjadi rumah bagi suku Bajo yang dikenal sebagai pelaut ulung. Mereka tersebar di empat kampung di sana. Dua di antaranya berada di Desa Bohe Bukut dan Desa Payung-Payung.


Berbagai rute mencapai Pulau Maratua

Pulau Maratua
Pemandangan indah Maratua amat melenakan. (foto: Instagram @iqbalwidjayanto)


Ada beberapa rute yang bisa kamu tempuh untuk mencapai Pulau Maratua. Dari ibu kota Kabupaten Berau, Tanjung Redep, kamu bisa menggunakan kapal cepat. Kamu juga bisa menempuh 3 jam perjalanan laut dari Tanjung Selor, Berau. Dari Pulau Derawan, kamu bisa mencapai Pulau Maratua dengan kapal cepat selama 1,5 jam. Pilihan rute lain, kamu berangkat dari Balikpapan dengan menggunakan penerbangan langsung.

Begitu menginjakkan kaki di Pulau Maratua, kamu akan langsung disuguhi suasana yang sangat alami, air laut nan biru jernih, gelombang yang tenang, dan semilir angin pantai yang melenakan. Ketenangan Maratua membuat siapa saja betah berlama-lama di sana.

Tak hanya bikin betah bersantai, Pulau Maratua juga mengungdang para pengunjung untuk diving di sekitar pulau.
Keelokan alam dan keindahan bawah laut Pulau Maratua menarik banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Di bawah laut pulau ini, tersimpan terumbu karang tipe fringing reef. Padang lamun beraneka jenis menghiasi alam bawah laut pulau ini. Pastinya, kekayaan padang lamun menarik banyak biota laut untuk berenang dan hidup di sana. Salah satu biota laut yang dengan mudah ditemui penyelam ialah penyu.

pulau maratua/diving
Penyu mudah ditemui di perairan Pulau Maratua. (foto: Instagram @simonjpierce)

Spot diving di Pulau Maratua tak hanya satu, ada beberapa. Jetty Dive, Turtle Traffic, Mid Reef, Eel Garden, Hanging Garden, Cabbage Garden, dan The Channel spot ialah beberapa titik menyelam yang telah dikenal para diver.

Saking indahnya perairan Maratua, kamu tetap bisa menikmatinya bahkan tanpa menyelam sekalipun. Saat berenang di birunya air pun kamu mungkin akan bertemu penyu yang seliweran. Amat menyenangkan! Bahkan, jika menginap di resor tepi pantai, kamu bisa langsung nyemplung ke laut biru di depan pintu kamar. Serunya!

terumbu karang pulau maratua
Terumbu karang menciptakan surga diving. (foto: Instagram @nenitri)

Sebagai destinasi yang mulai berkembang dan sudah terkenal hingga mancanegara, Pulau Maratua sudah dilengkapi berbagai fasilitas wisata. Dari operator diving hingga toko suvenir sudah tersedia di pulau indah yang pernah dikunjungi Pangeran Charles dan Pangeran William ini.

Jika berkunjung ke Maratua, sempatkan juga bercengkrama dengan suku Bajo. Dari mereka, kamu akan banyak belajar kehidupan bahari, termasuk kearifan lokal mereka dalam menjaga alam.(dwi)

#Jelajah Bumi Mulawarman
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Bagikan