Jelajah Bumi Mulawarman

Pulau Kumala, Destinasi Wisata Anyar di Delta Sungai Mahakam

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 25 September 2018
Pulau Kumala, Destinasi Wisata Anyar di Delta Sungai Mahakam

Pulau Kumala kembali menggeliat dan jadi destinasi anyar di Bumi Mulawarman. (foto: Instagram @sudarnonano)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEBUAH sungai mahapanjang membatasi dua provinsi di Pulau Kalimantan. Sungai Mahakam yang berhulu di Pegunungan Muller menjadi pembatas antara Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Sungai sepanjang 920 kilometer ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, hingga bermuara di Selat Makassar.

Sejak dulu, Sungai Mahakam jadi sumber penghidupan masyarakat sekitar. Bahkan sungai ini jadi habitat lumba-lumba air tawar atau yang lebih dikenal dengan nama pesut. Selain kekayaan fauna uniknya, Sungai Mahakam punya sebuah pulau kecil di tengahnya. Di bagian sungai yang melintasi Kota Tenggarong, Pulau Kumala seluas 76 hektare menjadi daya tarik baru wisatawan. Jika dilihat dari udara, pulau unik ini berbentuk seperti perahu.

Pulau Kumala, Tenggarong
Menyeberangi Sungai Mahakam untuk sampai ke Pulau Kumala. (foto: Instagram @gleven_lee)

Awalnya, Pulau Kumala hanyalah hutan yang ditumbuhi aneka pepohonan khas Kalimantan, seperti ulin dan meranti. Hutan itu juga merupakan habitat bekantan, si monyet berhidung panjang yang terkenal itu. Sejak 2000, pemerintah daerah membangun Pulau Kumala menjadi destinasi wisata dengan konsep seperti Taman Mini Indonesia Indah. Namun sayang, pembangunan itu menyebabkan pemindahan besar-besaran bekantan ke Pulau Yupa. yang disayangkan, keberadaan bekantan tersebut kini tak diketahui lagi. Padahal, hewan unik tersebut merupakan spesies langka yang dilindungi.

Pembangunan Pulau Kumala sebagai destinasi wisata baru di 'Bumi Mulawarman' terus berlanjut. Pada 2002, destinasi ini resmi dibuka untuk umum. Untuk mencapai Pulau Kumala, kamu bisa melewati Jembatan Repo-repo di Kota Tenggrong. Pilihan lain, kamu bisa menggunakan transportasi air melewati Sungai Mahakam.

Pulau Kumala, Tenggarong
Kini, sebuah jembatan menghubungkan Kota Tenggarong dan Pulau Kumala. (foto: Instagram @mhdtllisa)

Pulau Kumala didesain sedemikian rupa menjadi taman rekreasi perpaduan antara teknologi modern dan budaya tradisional. Berbagai fasilitas pariwisata disiapkan di pulau ini, mulai dari sky tower untuk menikmati keindahan dari udara, kereta api mini area permainan, kereta gantung yang menghubungkan dengan daratan, hingga sebuah resor yang dilengkapi kolam renang dan bangunan-bangunan berbentuk rumah asli suku Dayak sebagai tempat peristirahatan.

Bangkit kembali, setelah ditinggalkan wisatawan

Jembatan Repo-repo
Jembatan Repo-repo membuat wisatawan mudah mencapai Pulau Kumala. (foto: kutaikertanegara.id)

Sejak dibuka pada 2002, destinasi Pulau Kumala sempat ditinggalkan wisatawan. Hal itu terjadi setelah kecelakaan kereta gantung pada 2007. Untungnya, lokasi ini kembali dilirik untuk dikembangkan pemda setempat pada 2014.

Pada 2016, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari meresmikan Jembatan Repo-repo yang menghubungkan Pulau Kumala dengan daratan Kota Tenggarong. Peresmian jembatan dilakukan dengan pemasangan gembok, sesuai dengan nama 'repo-repo' yang bermakna 'gembok' dalam bahasa Kutai. Kini, kamu bisa berjalan kaki ke Pulau Kumala via Jembatan Repo-repo. Bahkan, kamu juga bisa ikutan memasang 'gembok cinta' di salah satu sisi jembatan lo.

pulau kumala
Patung Lembuswana di Pulau Kumala. (foto: Instagram @agustin0816)

Saat menjejakkan kaki di Pulau Kumala, kamu akan disambut sebuah gerbang dengan tulisan 'Kumala Fnatasy Island'. Di salah satu ujung pulau, kamu akan mendapati Patung Lembuswana yang merupakan lambang Kerajaan Kutai Kertanegara. Patung perunggu setinggi 13 meter seberat 29 ton itu dibuat perajin di Kentolan Kidul, Guwosari, Panjangan Bantul, Yogyakarta.

Selain itu, ada juga Pura Pasak di pulau ini. Pura Pasak dibangun untuk menghargai penganut Hindu di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Dulunya, Kerajaan Kutai merupakan kerajaan bercorak Hindu pertama di Indonesia. Di pura itu, kamu akan melihat dua patung Lembuswana. Arsitektur bangunan pura di Pulau Kumala amat mirip dengan pura yang ada di Bali. Di bagian ujung, sebuah singgasana ditempatkan sebagai simbol tempat bagi raja.

pulau kumala, tenggarong
Pura Hindu di Pulau Kumala. (foto: Instagram @yovi_latul)

Tak hanya menampilkan budaya bercorak Hindu, Pulau Kumala juga diwarnai bangunan rumah lamin yang merupakan rumah adat suku Dayak. Bangunan rumah lamin itu dibuat dari kayu ulin dengan daya tahan yang amat tinggi. Tak hanya rumah, di sisi lain bangunan terlihat ada beberapa totem dari bahan kayu yang sama.

Berfoto-foto di seputaran pulau unik ini sudah pasti wajib kamu lakukan. Selaiin di Pura Pasak, Jembatan Repo-repo, juga patung Lembuswana, kamu bisa berfoto di kolam dengan patung naga di dalamnya.

Dengan wahana yang menarik dan akses yang lebih mudah, kini Pulau Kumala menjelma sebagai destinasi anayr di delta Sungai Mahakam. Yuk, berkunjung!(dwi)

#Jelajah Bumi Mulawarman
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Bagikan