PSG Sikat 4 Tim Premier League di Liga Champions, Luis Enrique: Kami dari Liga Petani


PSG singkirkan empat tim Premier League di Liga Champions musim ini. Foto: Arsenal
MerahPutih.com - Setelah memastikan tempat di final Liga Champions, pelatih PSG, Luis Enrique, mengejek status Ligue 1 sebagai "liga petani" usai timnya mengalahkan Arsenal dengan agregat 3-1, Kamis (8/5).
Setelah memenangkan leg pertama 1-0 di Emirates minggu lalu, PSG menyelesaikan tugasnya di Parc des Princes dengan gol dari Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi. Kemudian, Bukayo Saka juga mencetak gol hiburan pada menit ke-76 untuk Arsenal.
Setelah memastikan gelar Ligue 1 bulan lalu, PSG kini berpeluang meraih gelar treble jika mengalahkan Reims di final Piala Prancis pada 24 Mei 2025, sebelum menghadapi Inter Milan di final Liga Champions seminggu kemudian.
PSG kembali mencapai final Liga Champions untuk kedua kalinya, yang sebelumnya kalah dari Bayern Munich di Lisbon pada 2020 silam.
Baca juga:
PSG ke Final Liga Champions, Luis Enrique Bersyukur tak Bertemu Barcelona
Musim ini, PSG telah mengalahkan empat tim Premier League (Manchester City, Liverpool, Aston Villa, dan Arsenal) di Liga Champions.
Pelatih asal Spanyol itu pun sempat melontarkan candaan. Ia menyebutkan, bahwa "liga petani" yang menjadi label untuk Ligue 1, telah menang.
"Liga petani, bukan? Kami adalah liga petani. Tapi itu bagus. Kami menikmati hasil ini dan pujian dari semua orang yang berbicara tentang tim kami, mentalitas kami, cara kami bermain. Itu bagus," kata Luis Enrique kepada TNT Sports.
"Mikel Arteta adalah teman baik, tetapi saya sama sekali tidak setuju [bahwa Arsenal pantas menang]. Mereka bermain dengan cara yang mereka inginkan dan suka bermain, tetapi dalam dua leg, kami mencetak lebih banyak gol daripada mereka dan itu yang terpenting."
Baca juga:
UEFA Berikan Bonus untuk Tim yang Capai Final Liga Champions 2024/2025

PSG kalah dalam tiga dari lima pertandingan Fase Liga pertama mereka. Bahkan, mereka hampir tersingkir dari Liga Champions pada Januari 2025 lalu.
Namun, Luis Enrique, yang juga pernah membawa Barcelona meraih trofi Liga Champions pada 2015 itu mengatakan, bahwa kemenangan 4-2 atas Manchester City pada Januari lalu, merupakan adalah titik balik kejayaan mereka.
"Titik baliknya mungkin adalah pertandingan melawan Manchester City saat kami kalah 0-2. Namun dalam statistik babak penyisihan grup, kami termasuk yang terbaik di Eropa. Kami adalah finalis yang adil," tambahnya.
"Itu sangat berarti. Semua orang bermimpi untuk mencapai final Liga Champions dan tujuan pertama kami saat tiba di Paris adalah untuk membuat sejarah dan kami berada di jalur yang benar."
Baca juga:
Gianluigi Donnarumma, Sang Penyelamat Gawang PSG dari Gempuran Arsenal
PSG akan menghadapi Inter Milan di final Liga Champions. Raksasa Serie A itu menyingkirkan Barcelona di semifinal dan Luis Enrique mengatakan itu akan menjadi pertandingan yang sulit bagi timnya.
"Inter lebih berpengalaman daripada kami, pemain yang lebih tua, tetapi kami ingin memenangkan trofi dan kami akan memiliki mentalitas itu untuk final," kata Luis Enrique.
"Ini adalah final kedua mereka dalam tiga tahun, jadi mereka adalah tim yang hebat. Kami punya waktu untuk merencanakan, tetapi sekarang saatnya untuk merayakan." (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Marcus Rashford Mulai Bersinar, Fans Manchester United Minta Ruben Amorim Dipecat

Manchester United Mau Datangkan Ruben Neves, Harganya Cuma Rp 381 Miliar

Terungkap! Fans Liverpool yang Bikin Diego Simeone Ngamuk Pernah Dilarang Masuk Stadion 3 Tahun

Mulai Kepincut, Paul Scholes Blak-blakan Akui Idolakan Pedri

Chelsea Kini Dipantau PFA karena Asingkan Raheem Sterling dan Axel Disasi

Marcus Rashford Cetak 2 Gol saat Lawan Newcastle, Hansi Flick: Senang Sekali Bisa Memilikinya

Erling Haaland Raih Rekor 50 Gol di Liga Champions Hanya dalam 49 Laga, Jauh Lampaui Catatan Ruud van Nistelrooy

Klasemen Liga Champions: Eintracht Frankfurt Kuasai Puncak, Geser PSG

Luis Diaz Akui Sempat Negosiasi dengan Barcelona, tapi Pilih Gabung Bayern Munich

Tolak Tawaran Chelsea, Kenan Yildiz Lebih Pilih Bertahan di Juventus
