Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Tertutup Awan pada 25 Juli


Kendaraan yang berlalu-lalang dalam cuaca berawan, pada salah satu sudut kota di Jakarta Pusat. (ANTARA/Sean Filo Muhamad)
MerahPutih.com - Sebagian besar wilayah Indonesia akan tertutup awan pada Kamis (25/7). Demikian prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Prakirawan BMKG Dendi Rona Purnama menjelaskan bahwa wilayah Serang, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta berpotensi cerah berawan hingga berawan.
“Sementara untuk wilayah Semarang dan Surabaya diprediksi berawan tebal," jelasnya.
Adapun di wilayah Sumatera, cuaca berawan hingga cerah berawan terjadi di Banda Aceh, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, dan Palembang. Sementara di wilayah Jambi dan Bandar Lampung diperkirakan terjadi udara kabut.
Cuaca berawan yang lebih tebal, lanjut Dendi, diperkirakan terjadi di Medan, Pekanbaru, Padang, dan Bengkulu.
Baca juga:
Prakiraan BMKG: Berawan Tebal di Sebagian Besar Kota di Indonesia
"Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, untuk wilayah Mataram berpotensi berawan tebal, wilayah Kupang berpotensi berudara kabur, sementara untuk wilayah Denpasar diprediksi hujan ringan," ujarnya.
Cuaca berawan tebal di Kalimantan terjadi di Pontianak, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Sementara hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di Samarinda, serta hujan dengan disertai petir diperkirakan terjadi di Tanjung Selor.
Sedangkan di wilayah Sulawesi, lanjutnya, sejumlah wilayah seperti Mamuju, Kendari, dan Gorontalo diprediksi akan terjadi hujan ringan, sementara Manado diprakirakan akan terjadi hujan dengan disertai petir. Adapun Makassar diperkirakan berawan tebal, serta Palu diprakirakan diliputi asap/kabut.
Di wilayah Indonesia Timur, paparnya, wilayah Sorong diprakirakan terjadi udara kabur, serta sejumlah daerah seperti Ambon, Nabire, Manokwari, dan Jayapura diprakirakan hujan ringan. Sementara hujan lebat diprakirakan turun di Jayawijaya dan hujan disertai petir diprakirakan terjadi di Merauke.
"Daerah konvergensi terpantau di wilayah Sulawesi bagian tengah, dan wilayah konfluensi atau pertemuan massa udara terdapat di wilayah Laut Cina Selatan dan wilayah Samudera Pasifik Utara Papua. Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan, terutama di wilayah sirkulasi siklonik di wilayah konvergensi dan konfluensi tersebut,” ucap Dendi Rona Purnama dikutip dari Antara. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang

Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini

Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten

Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam

Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi

Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
