Polemik Tenaga Kerja Asing Asal Tiongkok Makin Meresahkan

Seminar Nasional "Efek Domino Serbuan Tenaga Kerja Asing", di Gedung Auditorium, Wisma Antara, Jakarta Pusat, Selasa (2/8). (Foto: MerahPutih/Yohanes Abimanyu)
MerahPutih Nasional - Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) Mirah Sumirat mendesak pemerintah untuk serius dalam menyikapi informasi membanjirnya tenaga kerja asal Tiongkok.
Mirah mengatakan berbagai fakta di lapangan telah membuktikan bahwa pemerintah kecolongan terkait membanjirnya tenaga asal Tiongkok.
"Tertangkap 5 pekerja warga negara Tiongkok oleh Tim Patroli TNI Angkatan Udara Lanud Halim perdanakusama, Jakarta Timur (April 2016)," ujar Mirah saat kata sambutan di Seminar Nasional "Efek Domino Serbuan Tenaga Kerja Asing", Wisma Antara, Jakarta Pusat, Selasa (2/8).
Mirah menambahkan sebanyak 700 pekerja Tiongkok dalam proyek pembangunan pabrik semen Merah Putih di Kecamatan Bayah, Lebak, Banten, yang dilakukan oleh PT Ceminfo Gemilang (Pertengahan tahun 2015).
"Buruh Cina mendominasi pengerjaan proyek PLTU Celukan Bawang di Buleleng Bali. Pembangunan smelter bauksit di Kalimantan Barat," jelasnya.
Menurut Mirah sebanyak 26 tenaga kerja asing ilegal asal Cina ditangkap petugas kantor Imigrasi Kelas II Kota Suka Bumi Jawa Barat, Ahad (18/9).
"Mereka kedapatan menggunakan paspor kunjungan untuk bekerja sebagai tenaga ahli di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pelabuhan Ratu Sukabumi. Mereka sudah tiga bulan bekerja yang disponsori PT Shanghai Elektric Grup," pungkasnya. (Abi)
BACA JUGA: