Phil Spencer Minta Dukungan Gamer Xbox untuk Activision Blizzard
CEO Xbox hadir di BlizzCon 2023 meminta kerjasama gamer ActiBlizz untuk mendukungnya. (YouTube/BlizzCon)
DENGAN nilai transaksi Rp1,75 triliun, Microsoft berhasil mendapatkan Activision Blizzard. CEO Xbox Phil Spencer hadir di BlizzCon 2023 untuk menunjukan antusiasnya pada para gamer Xbox agar memainkan gim garapan Activision Blizzard.
Mengutip laman Video Games Chronicle, Spencer hadir di BlizzCon 2023 pada Jumat (04/11) untuk menunjukan diri dan peluk erat pada penggemar gim Activision Blizzard.
Baca Juga:
Trailer Terbaru 'Exoprimal' Berkolaborasi bersama Monster Hunter
"Ini adalah BlizzCon pertama saya dan merasakan energi di ruangan ini. Blizzard hadir di tempat yang spesial bagi industri gim termasuk aku. Sepanjang sejarah Blizzard, mereka telah memelopori dan menyempurnakan banyak hal di industri gim, dan banyak dari kamu di sini hari ini telah menjadi bagian dari perjalanan tersebut," kata Spencer.
Ia pun menyebut beberapa gim Activision Blizzard sebagai pionir dari dunia gim maupun esports. Seperti Diablo yang menjadi pionir gim bergenre dungeon crawling. Lalu Starcraft sebagai gim esports realtime strategy (RTS) pertama di dunia. Kmeudian Overwatch yang menjadi gim battle royale pertama yang mengusung first-person power up shooter.
"Pengaruh Blizzard ada dimana-mana, dan karena warisan abadi dan perkembangannya yang fenomenal dan revolusioner, dengan perhatian dan keahlian yang sangat langka di industri ini. Komitmen kami di Xbox adalah menghadirkan lebih banyak gim hebat ke lebih banyak pemain, di lebih banyak tempat. Kini, Blizzard menjadi bagian dari Xbox, kami akan memupuk esensi yang menjadikan Blizzard unik," lanjut Spencer.
Baca Juga:
Pada penutup acara serta menjadi closing bisnis yang baik untuk kedua belah pihak, Spencer mengambil gim waralaba dari Activision Blizzard seperti Call of Duty, Warcraft, Diablo, Guitar Hero, Tony Hawk's Pro Skater, Overwatch, Crash Bandicoot, dan masih banyak lagi.
Akuisisi Microsoft dan Xbox ini menjadi pro dan kontra pada industri gim. Dua raksasa ini dikhawatirkan akan memonopoli pasar industri ini.
Ambil saja contoh gim yang paling banyak dimainkan di konsol, Call of Duty, potensinya menjadi ancaman bagi Sony dan Nintendo yang hendak memasarkan waralaba gim ini di platform miliknya. Eksklusivitas mungkin bisa terjadi, dan bila benar terjadi, akan menjadi berita buruk bagi Sony dan Nintendo. (dnz)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
JBL Hadirkan BandBox, Speaker dan Ampli Berbasis AI untuk Musisi Modern
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil