Pertama di Indonesia, Kompetisi Sosial Media Berbasis Software Simulasi

BUAT kamu pelajar SMA yang hobi digital marketing merapat. Daripada main sosial media terus, lebih baik ikuti kompetisi ini. Kalbis Institute dan iSB (i3L School of Business) akan menyelenggarakan kompetisi social media berbasis software simulasi Mimic Social.

Kompetisi ini akan diadakan pada 1-31 November 2020 setiap Sabtu. Seluruh siswa-siswi SMA di seluruh Indonesia dapat mengikuti kegiatan ini.

Baca juga:

Milenial, 'Digital Marketing' Bisa Bantu Kamu dapat Banyak Cuan

Rilis pers yang diterima merahputih.com mengatakan kompetisi sosial media marketing ini jadi yang pertama di Indonesia. Setiap peserta nantinya akan menggunakan software simulasi Mimic Social yang dikembangkan oleh Stukent Inc. di Idaho, Amerika Serikat.

"Lomba ini diharapkan mampu menjadi pionir bagi dunia pendidikan untuk bisa bersinergi dengan beberapa aplikasi," ujar Raymond Christantyo M.M., perwakilan panitia kompetisi Social Media Marketing ini.

Aplikasi software ini dikembangkan sejak 2013 dan telah dipakai di beberapa kampus ternama AS seperti Wharton Business School, Northwestern University, University of California Berkeley, hingga University of Washington.

Stukent tidak hanya menghadirkan sekedar simulator. Fiturnya sangat mirip dengan yang digunakan sosial media seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Pinterest.

Baca juga:

Kenyataan yang Harus Diterima Generasi Milenial Soal Hidup

Mimic Social juga memberikan pelajaran bagaimana menganalisa hasil dari setiap keputusan, sehingga mampu menentukan strategic pencapaian ke depannya.

Kompetisi ini diadakan secara daring dengan total hadiah hingga ratusan juta rupiah. Tiga pemenang terbaik akan mendapatkan hadiah uang dan beasiswa.

Tidak hanya kompetisi, pada kesempatan ini kamu juga akan mendapatkan pengetahuan menarik seputar digital marketing. Kalbis Institute dan iSB turut memberikan pelatihan digital marketing dan aplikasinya di dunia kerja.

Kompetisi ini menjadi bukti komitmen dari Kalbis Institute dan iSB untuk bisa terus berkontribusi bagi perkembangan dunia pendidikan berbasis digital di Indonesia. Apalagi peluang dan tantangan di masa depan semakin komplek, sehingga perlu disiapkan skill terbaik bagi pemuda di masa depan agar lebih baik. "Harapannya lomba ini dapat berlangsung setiap tahunnya sebagai ajang bergengsi di Indonesia," tutup Raymond.

Jadi bagaimana sobat Merah Putih, tertarik mengikuti kompetisi ini? (ikh)

Baca juga:

'The Social Dilemma', Melihat Sisi Gelap Algoritma Media Sosial