Hari Perempuan Sedunia

Pernah Dipandang Sebelah Mata Sebagai Perempuan, Loemongga Hoemasan Ajak Perempuan Tetap Kuat

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 08 Maret 2019
Pernah Dipandang Sebelah Mata Sebagai Perempuan, Loemongga Hoemasan Ajak Perempuan Tetap Kuat

Loemongga Hoemasan (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MUNGKIN sekarang orang sudah melihat Loemongga Hoemasan sebagai perempuan sukses. Ia tenar sebagai model di tahun 90-an. Dalam beberapa acara televisi ia juga pernah menjadi presenternya. Sekarang ini ia disibukan juga dengan profesinya sebagai womanpreneur.

Namun, siapa sangka. Istri Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita itu pernah mengalami pengalaman kurang mengenakan sebagai seorang perempuan. Ia pernah dipandang sebelah mata sebagai seorang perempuan beberapa waktu lalu.

Ia mengalami perlakuan itu saat bekerja di bank dan memulai kariernya sebagai presenter. "Dulu saya kerja di bank. Jadi Presenter awalnya juga sulit," kata Loemongga kepada Merahputih.com belum lama ini di Kasablanka, Jakarta Selatan.

1. Enggak pernah mendapatkan kepercayaan dari atasan untuk menyelesaikan tugas-tugas sulit

Sempat dianggap enggak mampu mengerjakan pekerjaan sulit (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Bukan berarti Loemongga enggak diberikan pekerjaan karena ia seorang perempuan. Ia tetap mendapatkan pekerjaan selama bekerja dulu. Tapi atasannya enggak pernah mempercayakan tugas sulit dan penting untuknya.

"Misalnya saya hanya diberikan tugas gampang-gampang karena dipandang salah mata. Kayak service client di kasih yang jaraknya dekat-dekat saja," tuturnya. Padahal kata dia. Saat itu ia pun sebenarnya sudah sanggup menyelesaikan berbagai macam pekerjaan.

2. Mengajak perempuan agar tetap kuat dengan cara tahan banting

Perempuan harus tahan banting (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Pengalaman yang membekas di hatinya itu enggak ia jadikan sebagai hambatan untuk sukses. Justru ia jadikan pelajaran. Bahkan ia mengingatkan agar setiap perempuan tetap kuat hidup berdampingan dengan pria. '

Menurut dia, perempuan juga harus tahan banting jika mengalami berbagai rintangan "Untuk menjadi wanita kuat itu harus percaya diri, tahu kelemahan kita, tahu kekuatan Kita, dan jujur pada diri Kita," imbuhnya.

3. Mengajak perempuan agar jangan takut bicara jika mengalami penindasan

Ia mengajak agar perempuan harus berani angkat bicara jika mengalami penindasan (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Masih banyak perempuan sekarang ini yang mengalami penindasan kata perempuan 45 tahun itu. Cara mengatasi hal itu kata dia perempuan harus berani angkat bicara. Karena jika ada pengakuan dari perempuan. Masyarakat tentunya akan mengurlurkan tangan. "Speak up. Ngomongin aja. Pasti kalau speak up orang akan berlomba untuk nolongin," tambahnya.

Dia juga mengajak siapa pun harus memberikan perhatian kepada perempuan. Entah itu saudara atau teman, maupun pasangan. Karena dengan memberikan perhatian ke perempuan. Akan lebih mudah bagi perempuan jika mereka mengalami penindasan oleh pria. "Lebih peka lihat teman-teman atau saudara. Sesama perempuan harus proaktif dan nolong," tukasnya. (ikh)

Baca juga: Perempuan Jadi Sumber Keberhasilan Ben Sihombing dalam Berkarya

Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan