Perkembangan Zaman Hampir Punahkan Tradisi Dongdang 17-an

DONGDANG atau tempayak tempat sesajen adalah salah satu piranti yang biasa digunakan masyarakat dibeberapa daerah di Indonesia. Budaya tersebut terbilang hampir punah seiring perkembangan jaman, hanya digelar saat perayaan hari tertentu saja. Salah satunya pada perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).

Saat perayaan HUT RI, biasanya masyarakat secara swadaya membuat Dongdang dengan beragam bentuk dan ukuran. Selain diarak dan dilombakan, dongdang biasanya dijadikan alat rebutan setelah rangkaian acara HUT RI. Secuil isi dongdang yang mereka dapatkan akan menjadi berkah kesejahteraan.

Baca Juga:

Upacara HUT RI, Jokowi Pakai Baju Adat Dolomani dari Sulawesi Tenggara

Dongdang umumnya berisi nasi tumpengan, berbagai hasil bumi, seperti sayur-mayur, buah-buahan, umbi-umbian, dan beraneka makanan. Seiring perkembangan zaman, kini banyak juga dongdang yang berisi uang kertas dan berbagai peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik.

Dongdang merupakan tradisi asli dari budaya suku Sunda. Karena keberadaan suku Sunda yang sudah kian menyebar, maka dongdang pun mengikuti budaya tempat baru. Misalnya, suku Sunda yang tinggal di wilayah suku Betawi, maka dongdang pun berkembang dan bercampur dengan budaya suku Betawi.

Hampir diseluruh wilayah Jawa Barat terdapat tradisi dongdang. Walau dibeberapa daerah nama dan cara pelaksanaannya berbeda, namun maknanya tetap sama. Misalnya, di kampung adat Kuta Kota Ciamis, dongdang lebih dikenal dengan tradisi nyuguh. Sedangkan di pesisir Pantai Selatan Pangandaran lebih dikenal dengan Hajat Laut.

Baca Juga:

HUT RI, Dekorasi Istana Merdeka Usung Konsep Kejayaan Kerajaan Nusantara

Dongdang bermakna sedekah yang dikemas sedemikian rupa sehingga terdapat nilai kebersamaan dan persaudaraan yang kuat. Terkandung nilai luhur dalam tradisi dongdang tentang arti penting saling berbagi. Selain itu, dongdang juga merupakan wujud nyata dari pesta rakyat sesungguhnya, mengingat dongdang dari sumbangan sukarela yang dikembalikan untuk masyarakat sendiri.

Tradisi dongdang bertujuan untuk mempererat satu sama lain agar tidak terjadi perpecahan. Itulah mengapa tradisi dongdang selalu diadakan setiap hari istimewa termasuk HUT RI.

Namun kini makna dan tujuan utama tersebut kian pudar sehingga tradisi ini lambat laun mulai dilupakan. Agar tidak musnah, maka perlu terus dipertahankan eksistensinya, sehingga generasi sekarang bisa lebih memahami kebudayaan Indonesia khususnya di Jawa Barat.(DGS)

Baca Juga:

Lomba-Lomba Ikonik Konsisten Meriahkan HUT Republik Indonesia