Perjalanan Pemilihan Paus

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 28 Agustus 2024
Perjalanan Pemilihan Paus

Konklaf merupakan tata cara memilih paus baru (Foto: Dok. Vatikan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - KETIKA seorang paus meninggal dunia atau mengundurkan diri, kepemimpinan gereja Katolik diambil alih oleh Dewan Kardinal. Dewan ini terdiri dari para uskup dan pejabat Vatikan dari seluruh dunia.

Mereka dipilih langsung oleh paus dan biasanya dikenali dari jubah merah mereka. Tugas utama kardinal ialah segera memilih paus baru. Demikian diungkap laman Waligereja Katolik Amerika Serikat.

Setelah posisi paus kosong, para kardinal mengadakan pertemuan di Vatikan yang disebut kongregasi umum. Pertemuan itu membahas berbagai tantangan dan kebutuhan gereja Katolik global serta persiapan untuk pemilihan paus berikutnya. Pemilihan paus disebut konklaf.

Keputusan penting yang hanya bisa dibuat paus, seperti pengangkatan uskup atau penyelenggaraan Sinode Uskup, ditunda hingga paus baru terpilih. Pada masa lalu, mereka juga mengatur pemakaman paus yang telah wafat.

Baca juga:

Denny JA Bikin Lukisan Spesial Dalam Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus



Dalam kurun waktu 15-20 hari setelah kekosongan jabatan paus, para kardinal berkumpul di Basilika Santo Petrus untuk mengikuti misa memohon bimbingan Roh Kudus. Hanya kardinal di bawah usia 80 tahun yang dapat memberikan suara dalam konklaf, dengan total 120 kardinal elektor yang diperbolehkan.

Para kardinal itu kemudian masuk ke Kapel Sistina, bersumpah untuk menjaga kerahasiaan mutlak, dan melakukan pemungutan suara rahasia hingga seorang kandidat mendapatkan dua pertiga suara.

Jika tidak ada yang memenuhi syarat tersebut, surat suara dibakar untuk menghasilkan asap hitam. Ketika seorang kandidat mencapai dua pertiga suara, dekan Dewan Kardinal menanyakan apakah ia menerima pemilihannya. Jika ya, ia akan memilih nama paus dan mengenakan jubah kepausan.

Asap putih akan muncul dari cerobong Kapel Sistina, menandakan paus baru telah terpilih. Kardinal diakon senior kemudian mengumumkan 'Habemus Papam' ('Kita memiliki seorang paus'). Konklaf diakhiri dengan paus baru memberikan berkatnya dari balkon Basilika Santo Petrus.(waf)

Baca juga:

Kunjungan Paus Fransiskus Bukti Nyata Indonesia Mampu Jaga Kerukunan Beragama



Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan