Baru 10 Bulan Melatih, ini Perjalanan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia


Perjalanan Patrick Kluivert bersama timnas Indonesia. (Foto: MerahPutih.com/Didik)
MerahPutih.com - Impian Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 harus berakhir setelah kalah 1-0 dari Irak, Minggu (12/10) lalu.
Rakyat Indonesia yang masih berkabung atas kegagalan Indonesia di Piala Dunia 2026, kini terkejut dengan langkah PSSI, yang memecat Patrick Kluivert dari kursi pelatih timnas, Kamis (16/10).
Pemecatan itu terjadi hanya 10 bulan setelah ia diangkat sebagai pelatih pada Januari 2025 lalu. Saat itu, ia menandatangani kontrak berdurasi dua tahun, sebagai pengganti pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong, yang kepergiannya juga tak terduga.
Baca juga:
Media Inggris Soroti Pemecatan Patrick Kluivert, Sebut Cuma Sukses sebagai Pemain
"Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination," tulis PSSI di situs resminya.
Pengumuman itu pun langsung dibanjiri reaksi hingga komentar dari para pendukung timnas Indonesia. Beberapa pendukung bahkan berterima kasih kepada Kluivert atas usahanya. Lalu, ada pula yang mempertanyakan pencapaiannya selama 10 bulan melatih timnas Indonesia.
Perjalanan Patrick Kluivert Selama Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Lalu, bagaimana perjalanan Patrick Kluivert selama 10 bulan melatih timnas Indonesia? Berikut adalah ulasan lengkapnya:
1. 8 Januari 2025
Setelah dua hari memecat STY, PSSI mengumumkan penunjukan Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia dengan kontrak hingga akhir 2027. Lalu, ada opsi perpanjangan dalam kesepakatan itu.
Bagi banyak orang, faktor utama di balik penunjukan Kluivert dikarenakan ia merupakan legenda Belanda di masa kariernya sebagai pemain sepak bola.
Lalu, makin banyak pemain timnas Indonesia, yang sebagian besar merupakan kelahiran Belanda.
2. 12 Januari 2025
Selanjutnya, Kluivert diperkenalkan sebagai pelatih baru timnas Indonesia dalam konferensi pers di Jakarta.
Sejak awal, mantan penyerang Barcelona ini tak gentar mengejar target lolos ke Piala Dunia 2026, bahkan ia mematok target meraih empat poin dari dua pertandingan pertamanya sebagai pelatih.
Pada waktu itu, Indonesia harus menjalani laga tandang berat ke Australia, kemudian melawan Bahrain di kandang.
3. 20 Maret 2025
Era Kluivert di Indonesia dimulai dengan kurang mengesankan, setelah mereka dibantai 5-1 oleh Australia di Sydney.
Indonesia tak mampu mengatasi perlawanan Australia. Saat itu, mereka sudah tertinggal tiga gol dalam 34 menit pertama, meskipun Ole Romeny sempat mencetak gol hiburan. Lalu, ia mencetak tiga gol dalam tiga penampilan internasional pertamanya bersama Indonesia.
4. 25 Maret 2025
Kluivert mencatat kemenangan pertamanya sebagai pelatih timnas Indonesia saat menang tipis 1-0 atas Bahrain.
Mereka berhasil membalaskan dendamnya saat bermain imbang 2-2 pada pertemuan sebelumnya, yakni Oktober 2024. Satu-satunya gol timnas Indonesia dicetak oleh Romeny.
Baca juga:
5. 5 Juni 2025
Setelah kembali ke jalur yang benar pada Maret 2025, Indonesia memastikan impian di Piala Dunia 2026 tetap hidup. Kali ini, mereka berhasil menang 1-0 atas China.
Meskipun hasil lain membuat mereka tidak bisa lolos otomatis sebagai dua tim teratas di Grup C, tetapi mereka tidak bisa turun ke posisi kelima atau keenam.
Kemudian, nasib mereka di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berikutnya dipastikan dengan satu pertandingan tersisa.
6. 10 Juni 2025
Pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, mereka bertandang ke Osaka. Sementara di atas kertas, Indonesia sudah tidak memiliki harapan. Lalu, Jepang sudah lama mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026.
Seperti yang dilakukan ketika melawan Australia, Kluivert diperingatkan keras soal perbedaan kualitas yang masih ada antara tim asuhannya dan tim elite Asia.
Meskipun tidak berada dalam kondisi terbaiknya, Jepang benar-benar mengalahkan Indonesia dengan skor 6-0.
7. 5 September 2025
Babak pertama persiapan Indonesia untuk putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia diwarnai dengan kemenangan 6-0 atas China Taipei.
Kluivert tentunya merasa senang dengan para pencetak golnya selain Romeny, yakni Jordi Amat, Marc Klok, Eliano Reijnders, Ramadhan Sananta, dan Sandy Walsh. Lalu, ditambah satu gol bunuh diri China Taipei.
8. 8 September 2025
Melawan tim yang lebih tangguh, meskipun tidak sehebat timnas yang mencapai babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia bermain imbang 0-0 atas Lebanon dalam laga persahabatan.
Baca juga:
PSSI Pecat Patrick Kluivert, DPR Minta Cari Pelatih yang Punya Visi Jangka Panjang
9. 9 Oktober 2025
Langkah pertama menuju babak terakhir perjalanan Indonesia di Piala Dunia 2026 dimulai dengan cara yang memilukan. Indonesia membuka babak keempat dengan kekalahan 3-2 dari tuan rumah Grup B, Arab Saudi.
Menghadapi lawan yang lebih kuat dan atmosfer yang keras, Timnas menunjukkan semangat juang yang tinggi, bahkan sempat unggul lewat penalti Kevin Diks, meskipun The Green Falcons mampu membalikkan keadaan dan meraih keunggulan 3-1.
Pada pertandingan dramatis yang diwarnai tiga penalti setelah tinjauan VAR, Indonesia berhasil menyelamatkan diri ketika Diks kembali mengeksekusi penalti pada menit ke-88, yang disusul kartu merah Mohamed Kanno.
Meskipun memiliki sembilan menit waktu tambahan dengan keunggulan jumlah pemain, Indonesia tidak mampu memaksakan gol penyeimbang. Hal itu memicu keputusasaan di akhir pertandingan dengan peluang yang semakin tipis.
10. 12 Oktober 2025
Menang atau seri akan membuat Indonesia tetap hidup dengan berbagai tingkat probabilitas untuk lolos.
Meskipun menunjukkan tekad yang kuat, kekecewaan menyusul ketika gol Zidane Iqbal di menit ke-76 membawa Irak meraih kemenangan krusial 1-0.
Seperti laga sebelumnya, kontroversi kembali menghantui Indonesia. Mereka dibuat geram oleh beberapa keputusan wasit Ma Ning.
Kontroversi terbesar terjadi di menit ke-99, ketika sebuah bola panjang mengarah ke kotak penalti. Hal itu membuat Diks mencoba memenangkan duel 50-50 dengan Zaid Tahseen, sebelum terjatuh di kotak penalti sambil memegangi wajahnya.
Ma meniup peluit panjang karena pelanggaran Diks, tetapi ia mengeluarkan Tahseen lewat kartu kuning kedua, karena lengannya mengenai wajah bek Indonesia tersebut.
Kekecewaan Indonesia makin memuncak saat peluit akhir berbunyi. Pertama, Shayne Pattynama diusir keluar lapangan karena terlibat perdebatan dengan pelatih Irak, Graham Arnold.
Saat Ma mengacungkan kartu, ia didorong dari belakang oleh manajer timnas Indonesia, Sumardji, yang juga diberi kartu merah setelah pertandingan.
Seiring protes Indonesia berlanjut, Thom Haye yang ikut memprotes keputusan wasit, ikut diberi dikartu merah.
11. 16 Oktober 2025
PSSI mengumumkan perpisahan bersama Kluivert dan staf kepelatihannya.
Melalui akun Instagram pribadinya, ia mengatakan bahwa sangat kecewa dan menyesal karena gagal membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, ia bangga dengan semua yang telah dibangun.
"Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar, pemain, staf saya, dan Erick Thohir atas perjalanan yang tak terlupakan ini," tulisnya.
Hanya menjalani delapan pertandingan selama 10 bulan, rekor Kluivert bersama Indonesia adalah tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Baru 10 Bulan Melatih, ini Perjalanan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia

Mulai Berbenah, Real Madrid Fokus Cari Gelandang Tengah Baru Musim Depan

Deco Akui Barcelona Sedang Negosiasi dengan Dusan Vlahovic, Incar Bursa Transfer Januari

Istana Sambut Baik PSSI Pecat Patrick Kluivert, Instruksikan Cepat Cari Pengganti

PSSI Pecat Patrick Kluivert, DPR Minta Cari Pelatih yang Punya Visi Jangka Panjang

Link Live Streaming Dewa United vs Madura United, 16 Oktober 2025

Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston

Manchester United Siap Bangun Stadion 'Wembley of North', Bisa Tampung 100 Ribu Penonton

Jude Bellingham tak Dipanggil Timnas Inggris, Thomas Tuchel: Dia Masih Jadi Pemain Penting

Reaksi Patrick Kluivert Dipecat PSSI: Kecewa Tapi Bangga
