Period.End of Sentence Menangi Oscar lewat Menstruasi


Film Period.End of Sentence mengangkat perjuangan perempuan melawan stigma menstruasi di India. (foto: IMdb)
ISU perempuan dan kesetaraan gender selalu jadi hal yang menarik untuk diperbincangkan. Namun, sutradara Rayka Zehtabchi membawa suara perempuan ke level baru. Level Oscar.
1. Menangi Oscar lewat Film Tentang Menstruasi

Yang menarik, Zehtabchi memenangi Oscar lewat filmnya yang bertemakan menstruasi. Sangat perempuan.
Film Period. End of Sentence karya Zehtabchi menang besar di ajang Academy Award ke-91 yang digelar di Dolby Theatre, Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (24/2). Film yang mengangkat kisah para perempuan India dalammelawan stigma terkait dengan menstruasi itu memenangi penghargaan untuk film pendek dokumenter terbaik.
Saat naik ke panggung untuk menerima patung 'paman Oscar', Zehtabchi bercanda bahwa ia emosional bukan karena sedang menstruasi. "Aku tak percaya film tentang menstruasi baru saja menang di Oscar," canda Zehtabchi saat menerima piala bersama produser Melissa Berton.
2. Mengisahkan Perlawanan Perempuan India dalam Melawan Stigma
Kisah yang diangkat film Period. End of Sentence mungkin relevan dalam beberapa kebudayaan di dunia. Film ini mengangkat perjalanan perempuan di daerah pinggiran Delhi, India, untuk melawan tabu seputar menstruasi. Para perempuan itu bekerja di malam hari membuat pembalut. Bahan pembalut didapat dari kapas bekas.
Mereka bekerja di malam hari karena merasa terlalu malu mnegerjakannya di siang hari. Di India, perempuan yang tengah menstruasi dianggap kotor. Menstruasi pun dipandang sebagai rahasia yang amat memalukan.
Tak berhenti di sana, sayangnya, stigma itu menghalangi para gadis dan perempuan untuk mengenyam pendidikan. Selain itu, saat menstruasi, perempuan India dialarang masuk ke kuil. Bahkan mereka tak bisa mendapatkan produk kebersihan dasar saat mens.
Berton, seperti dialnsir CNN, menyebut film ini dibuat setelah sekelompok siswa SMA berkeinginan membuat sebuah 'perbedaan dalam hak asasi manusia'.
"Kepada para perempuan, ketahuilah, kamu menguatkan perempuan lain di seluruh dunia untuk berjuang mendapatkan kesetaraan menstruasi," ujar Zehtabchi.
3. Pembalasan yang Manis

Kemenangan Period. End of Sentence terasa seperti sebuah pembalasan yang manis. Hal itu terkait dengan laporan yang diturunkan The Hollywood Reporter, pekan lalu.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa seorang anggota pria dari pihak Academy mengakui film yang kini tayang di Netflix ini 'cukup baik'. Meskipun demikian, ia dan beberapa kawan prianya di Academy menganggap tema film ini 'menjijikkan'. "Aku tak akan memilih Period. End of Sentence. Itu dibuat cukup baik, tapi itu tentang perempuan yang tengah menstruasi. Aku pikir, tak ada satu pun pria yang akan memilih film ini. Ini menjijikkan buat pria," ujar pria itu dalam kertas suara pilihannya.
Ia juga menambahkan bahwa ia memilih Lifeboat sebagai pemenang. Menurutnya film itu kompleks dan berbahaya untuk dibuat. Ia juga mengisyaratkan bahwa pemilih pria lain juga akan melewatkan Period. End of Sentence. Alasannya, film ini mengangkat isu yang menjijikkan. Hal itu membuat mereka tak nyaman.
Namun, terbukti bahwa film tentang menstruasi bisa menang. Benar-benar sebuah pembalasan yang manism, bukan? "Sebuah tanda titik (period) seharusnya mengakhiri kalimat. Bukan mengakhiri pendidikan seorang perempuan," tegas Berton.(dwi)