Pererat Kerukunan, Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Bangun Altar Raden Suryakencana

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 04 Februari 2016
Pererat Kerukunan, Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Bangun Altar Raden Suryakencana

Altar Raden Surya Kencana di Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea, Bogor

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Budaya - Biasanya, setiap kelenteng dipenuhi dengan altar dewa-dewa mitologi ajaran Tridharma (Taoisme, Buddhisme, dan Konfusianisme). Namun, di Kelenteng Hok Tek Ceng Sin, pengunjung akan melihat pemandangan yang berbeda. Demi mempererat kerukunan, sesepuh kelenteng juga menyediakan altar karuhun etnis Sunda, Raden Suryakencana.

Salah seorang pengurus kelenteng mengatakan dengan dibangunnya ruang altar Raden Suryakencana, etnis Tionghoa menunjukkan betapa asimilasi budaya telah terjadi di dalam Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea. "Di sini, etnis Tionghoa menghargai dan menghormati apa yang masyarakat setempat percayai. Tidak menghilangkan apa yang mereka yakini," kata pengurus kelenteng, Olim (57), di Jalan Letnan Sukarna Pasar Ciampea, Ciampea, Bogor, Rabu (3/2).

Selain altar karuhun Raden Suryakencana, di kelenteng tersebut juga disediakan beberapa altar lainnya seperti dewa yang utama Hok Teng Ceng Sin (Dewa Bumi), altar Kwang Kong (Jenderal Perang yang dipercaya untuk menjaga dan melindungi), Dewi Kwan Im Po Sat (patung Dewi Welas Asih), Sam Po Hud (Buddha), Dewa Cao Kung Kong (Dewa Dapur), dan lain sebagainya.

"Hok Tek Ceng Sin merupakan Tuan Rumah kelenteng ini, diapit oleh Kwan Kong sebagai Dewa Perang, dan Dewi Kwan Im Po Sat (Dewi Kwan Im, Dewi Welas Asih). Di ruangan lainnya, masih ada beberapa altar lainnya yang bisa kita lihat," pungkasnya.

Menanggapi altar Raden Suryakencana, kata Olim, merupakan pengejawantahan daripada kerukunan. Berdasarkan proses asimilasi tersebut, terang saja dapat menciptakan kerukunan umat beragama di daerah Ciampea, Bogor.

Dari hal itu pula, sedari dulu hingga saat ini, tidak pernah terjadi sedikit pun pergolakan antarsesama umat beragama. "Intinya, kami juga harus menghargai apa yang mereka yakini. Dalam urusan budaya, semua berbaur menjadi satu," ucapnya. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Jelang Imlek, Klenteng Hok Lay Kiong Bagikan 1.000 Angpau
  2. Klenteng Hok Lay Kiong Jadi Destinasi Wisata Warga Bekasi
  3. Klenteng Hok Lay Kiong Saksi Bisu Pemberontakan Warga Keturunan Tionghoa
  4. Jelang Imlek, Klenteng Boen San Bio Mulai Bersolek
  5. Perayaan Imlek, Kelenteng Zhen Ling Gong Terbuka bagi Turis
#Kelenteng Hok Tek Bio #Kota Bogor #Masjid Kelenteng #Imlek
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah
Enam orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang diduga merugikan konsumen hingga miliaran rupiah.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah
Indonesia
Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang
modifikasi yang dilakukan adalah memindahkan titik penaikan dan penurunan penumpang Transjabodetabek P11 di Kota Bogor, yang semula di Cidangiang dan Terminal Barangnangsiang menjadi di Botani Square.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang
Indonesia
Legislator Samakan Mental Satpol PP Bogor dengan Preman, Geram Gerobak Pedagang Dihancurkan
Kebijakan Satpol PP Kota Bogor menghancurkan gerobak milik pedagang usai melakukan penertiban di Bogor Timur menuai reaksi keras dari kalangan anggota dewan
Wisnu Cipto - Jumat, 23 Mei 2025
Legislator Samakan Mental Satpol PP Bogor dengan Preman, Geram Gerobak Pedagang Dihancurkan
Indonesia
Akibat Gempa Bogor, Belasan Rumah Alami Kerusakan
BNPB Kota Bogor melaporkan sejumlah kerusakan ringan akibat gempa.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 April 2025
Akibat Gempa Bogor, Belasan Rumah Alami Kerusakan
Berita
10 Fakta Gempa Bogor: Dipicu Sesar Citarik dan Disertai Suara Dentuman
Fakta Gempa Bogor: 1. Terjadi pada Malam Hari, 2. Magnitudo 4,1, 3. Gempa Tektonik Kerak Dangkal, 4. Gempa Bertipe Geser, 5. Sesar Citarik,
ImanK - Jumat, 11 April 2025
10 Fakta Gempa Bogor: Dipicu Sesar Citarik dan Disertai Suara Dentuman
Indonesia
Bogor Diguncang Gempa, Kamis (10/4) Malam, Dipicu Retakan di Kerak Bumi
Gempa bumi termasuk yang berlangsung akibat aktivitas sesar aktif.
Dwi Astarini - Jumat, 11 April 2025
Bogor Diguncang Gempa, Kamis (10/4) Malam, Dipicu Retakan di Kerak Bumi
Indonesia
Erdogan Dijadwalkan Datang 11.00 WIB, Prabowo Sudah Siap-Siap di Istana Bogor Sejak Jam 9
Sedikitnya 2.500 pelajar SD dan SMP siap menyambut di sekeliling pedestrian yang akan dilalui oleh Presiden Erdogan.
Wisnu Cipto - Rabu, 12 Februari 2025
Erdogan Dijadwalkan Datang 11.00 WIB, Prabowo Sudah Siap-Siap di Istana Bogor Sejak Jam 9
Indonesia
Bogor Pagi Contraflow karena Rombongan Erdogan, Siang Suryakencana Ditutup Ada Cap Go Meh
Lalu lintas Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu ini dipastikan sangat sibuk.
Wisnu Cipto - Rabu, 12 Februari 2025
Bogor Pagi Contraflow karena Rombongan Erdogan, Siang Suryakencana Ditutup Ada Cap Go Meh
Indonesia
5 Titik Pengalihan Lalin Selama Kunjungan Presiden Turkiye Erdogan di Bogor
Sistem contraflow akan dberlakukan untuk iring-iringan tamu negara mulai seputaran Tugu Kujang hingga pintu 1 Istana Bogor.
Wisnu Cipto - Rabu, 12 Februari 2025
5 Titik Pengalihan Lalin Selama Kunjungan Presiden Turkiye Erdogan di Bogor
Tradisi
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh
Di Indonesia Cap Go Meh menjadi seremonial besar-besaran yang dirayakan bersama-sama.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 Februari 2025
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh
Bagikan