Perajin Tas dan Sepatu Kulit Buaya Butuh Promosi

Hasil kerajinan tas dan sepatu kulit buaya pengrajin Kabupaten Tangerang saat dipamerkan di PRI 2016, ICE, BSD City, Tangerang. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
MerahPutih Keuangan — Perajin tas dan sepatu dari bahan kulit buaya di Kampung Pasir Kiang, Desa Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang masih membutuhkan bantuan pemerintah terutama dalam hal promosi. Karena sejauh ini, para perajin harus bersaing dengan produk buatan pabrik yang secara brand sudah banyak dikenal oleh masyarakat.
Ahmad Romansah, salah seorang perajin tas dan sepatu dari bahan kulit buaya mengaku, sampai saat ini promosi yang sudah ia lakukan baru sebatas dari mulut-kemulut dan tampil di pameran.
"Kalau kendala sih di promosi aja. Karena, kita kan harus bersaing dengan produk-produk yang brand-nya sudah terkenal," ujar Ahmad Romansah kepada merahputih.com, Rabu (26/10).
Ia juga mengungkapkan, sejauh ini bantuan promosi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, diikutkan dalam setiap pameran baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun di tingkat nasional. Selain itu, jika ada tamu-tamu atau kunjungan dari daerah lain Pemkab Tangerang mengarahkan dan mengenalkan sebagai souvenir produk UKM Kabupaten Tangerang.
"Kalau promosi, paling ya kalau ikut pameran, atau kalau ada tamu-tamu kunjungan, dikenalkan. Belum pernah beriklan, karena memang biaya iklan kan lumayan mahal. Apalagi kami kan hanya perajin kecil, sekelas UKM,” paparnya.
Produk kerajinan kulit buaya milik Rohmansah ini, dijual kiasaran Rp150 ribu, hingga Rp2,5 juta. Tergantung besar atau kecil serta jenis kerajinanya. "Kalau gantungan kunci atau dompet itu rata-rata Rp15 ribu. Kalau sepatu sama tas, bisa sampai Rp1,5 juta sampai Rp2,5juta," tandasanya. (Wid)
BACA JUGA: