Obituarium

Penyanyi Pemenang Grammy Roberta Flack Meninggal di Usia 88 Tahun, Dikenal lewat Hit ‘Killing Me Softly With His Song’

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 24 Februari 2025
 Penyanyi Pemenang Grammy Roberta Flack Meninggal di Usia 88 Tahun, Dikenal lewat Hit ‘Killing Me Softly With His Song’

Roberta Flack meninggal dunia.(foto: Instagram @officialrobertaflack)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - ROBERTA Flack telah meninggal dunia. Ia berusia 88 tahun. Kepergian penyanyi soul pemenang Grammy yang dikenal luas karena interpretasinya balada romantis hit seperti Killing Me Softly With His Song serta kolaborasi profesional dan aktivisme sosialnya ini diketahui dari pernyataan humasnya.

Humasnya, Elaine Schock, mengatakan Flack meninggal di rumahnya, dikelilingi keluarga. Flack meninggal setelah beberapa tahun menghadapi kondisi kesehatan yang menantang, termasuk diagnosis amyotrophic lateral sclerosis (ALS), yang diumumkan pada akhir 2022. Kondisi progresif itu, yang sering disebut sebagai penyakit Lou Gehrig, membuat Flack tidak bisa bernyanyi.

Meski begitu, Flack sudah lama mengukuhkan warisannya sebagai salah satu suara paling menentukan dari generasinya, baik sebagai penginterpretasi lagu orang lain maupun penulis lagu sendiri, dengan sejumlah hit yang menduduki puncak tangga lagu dan meraih banyak penghargaan. Sepanjang kariernya, putri seorang pemain organ gereja yang terlatih dalam musik klasik ini meraih 14 nominasi Grammy dan memenangi lima, termasuk penghargaan pencapaian seumur hidup pada 2020 serta kemenangan berturut-turut untuk rekor tahun Ini.


Flack lahir di Black Mountain, Carolina Utara, dan dibesarkan di Arlington, Virginia, AS. Ia menerima pelatihan musik klasik sepanjang masa kecilnya, dimulai dengan pelajaran piano pada usia 9 tahun. Pada usia 15 tahun, ia mendapat beasiswa ke Howard University. Ia lulus dari universitas ini pada 1958 dengan gelar sarjana pendidikan musik. Flack sempat mengajar musik untuk sementara waktu dan ingin mengejar musik klasik. Namun, ia merasa genre tersebut, pada 1960-an, kurang menerima kehadirannya.

Baca juga:

Barbie Hsu ’Si Shancai’ Meninggal Dunia, Kena Flu Sejak Tahun Baru Imlek



“Salah satu tantangan menjadi musisi perempuan kulit hitam ialah orang selalu memaksamu untuk menyanyikan musik soul,” katanya suatu kali kepada TIME.

Seorang guru vokal kemudian mendorong Flack untuk mengejar musik pop, dan ia menghabiskan malam dan akhir pekan tampil di klub-klub di Washington, DC. Kesempatan terbesarnya terjadi pada satu malam di Mr Henry’s. Saat itu, ia ditemukan musisi jazz Les McCann. McCann membantunya mendapatkan audisi dengan Atlantic Records, yang menurut cerita, Flack menyanyikan lebih dari 40 lagu selama tiga jam. “Saya sangat cemas dan sangat bahagia, dan saya masih merasakannya. Tetapi itu pengalaman baru, dan saya mungkin menyanyikan terlalu banyak lagu,” katanya kepada Philadelphia Weekly bertahun-tahun kemudian.

Album debutnya, First Take, dirilis tak lama kemudian pada 1969. Album ini termasuk versi Flack dari lagu The First Time Ever I Saw Your Face, yang ditulis oleh penyanyi folk Ewan MacColl dan membantu mengangkat Flack ke status superstardom setelah Clint Eastwood menggunakan rekaman tersebut dalam filmnya, Play Misty for Me, pada 1971. Setahun setelahnya, lagu ini menduduki puncak Billboard Hot 100, bertahan selama enam minggu di posisi No. 1, dan memenangi Rekor Tahun Ini di Grammy Awards 1973.

Pada waktu itu, Flack sudah sangat terkenal. Ia merilis album keduanya, Chapter Two serta album Quiet Fire dan sebuah album bersama Donny Hathaway, yang menjadi kolaborator dekatnya sebelum meninggal pada 1979. Secara bersama, mereka memenangi Grammy 1973 untuk duet mereka, Where Is the Love.


Flack juga merilis albumnya, Killing Me Softly, pada 1973. Album ini menampilkan lagu utama Killing Me Softly with His Song. Ini merupakan hit besar lainnya yang bertahan lima minggu di puncak tangga lagu Billboard. Lagu ini memberinya dua Grammy lagi pada 1974, untuk Rekor Tahun Ini dan Penampilan Vokal Pop Terbaik oleh Artis Perempuan.

Meskipun lagu-lagu yang paling dikenal Flack mungkin adalah lagu cinta, ia tidak pernah menghindar dari isu-isu kompleks: Ia membahas ketidakadilan rasial dalam lagu seperti Tryin’ Times, ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dalam Compared to What, dan memberi penghormatan kepada tantangan yang dihadapi komunitas LGBTQ dalam versinya dari Ballad of the Sad Young Men.

“Saya sangat sedih bahwa banyak lagu yang saya rekam 50 tahun yang lalu tentang hak sipil, hak yang setara, kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan dalam masyarakat kita masih relevan pada 2020,” katanya kepada AARP pada 2020, mengakui kaitan musiknya dengan ketimpangan ekonomi yang semakin besar, Black Lives Matter, kekejaman polisi, aktivisme versus apatisme, dan kebutuhan kita semua untuk melihat dan menghadapinya.

Warisan itu terus bertahan sepanjang dekade-dekade berikutnya, karena Flack memengaruhi artis-artis muda seperti Lauryn Hill dan Fugees, yang merilis versi mereka sendiri dari Killing Me Softly pada 1996, serta Lizzo, Lady Gaga, dan Ariana Grande.

“Setiap lagu ialah fokus tunggal saya, baik di studio maupun di atas panggung,” kata Flack dalam sebuah wawancara dengan NPR, dikutip CNN.(dwi)

Baca juga:

Liam Payne Meninggal Dunia, Jatuh dari Lantai 3 Balkon Hotel

#Breaking #Musik #Obituari
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

ShowBiz
Park Bom Gugat Bos YG Entertainment Yang Hyun-suk dengan Nilai tak Masuk Akal, Agensi cuma Bisa Angkat Tangan
Mengklaim bahwa ia tidak menerima pembayaran keuntungan yang seharusnya sebesar sekitar 6,3 kuintiliun won (sekira USD 4,5 kuadriliun atau Rp 72,45 kuintiliun).
Dwi Astarini - 1 jam, 11 menit lalu
Park Bom Gugat Bos YG Entertainment Yang Hyun-suk dengan Nilai tak Masuk Akal, Agensi cuma Bisa Angkat Tangan
ShowBiz
Jadi Bestie sama BTS, Charlie Puth Ngaku Rutin Nonton Acara K-Pop
Sudah saling kenal delapan tahun loh.
Dwi Astarini - 1 jam, 41 menit lalu
  Jadi Bestie sama BTS, Charlie Puth Ngaku Rutin Nonton Acara K-Pop
ShowBiz
Lirik Lagu Penuh Energi 'bing bong', Fokus Trek di Album Terbaru bbno$
Lagu bing bong bbno$ dirilis bersama video klip penuh warna, menampilkan VNLLA sebagai kolaborator.
Ananda Dimas Prasetya - 1 jam, 51 menit lalu
Lirik Lagu Penuh Energi 'bing bong', Fokus Trek di Album Terbaru bbno$
ShowBiz
DRIVEN BY ANIMALS Akhirnya Rilis Album 'Disita Rakyat', Angkat Tema Sosial-Politik dengan Lirik yang Lugas
Album Disita Rakyat menjadi wujud konsistensi DRIVEN BY ANIMALS dalam mengangkat isu-isu masyarakat melalui musik mereka.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
DRIVEN BY ANIMALS Akhirnya Rilis Album 'Disita Rakyat', Angkat Tema Sosial-Politik dengan Lirik yang Lugas
ShowBiz
Fatin Shidqia Kembali dengan Album 'Cerita Kita', Penanda Babak Baru yang Penuh Kejujuran dan Kedewasaan
Album Cerita Kita menjadi proyek yang sangat spesial bagi Fatin, karena terlibat penuh dalam proses pembuatannya.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Fatin Shidqia Kembali dengan Album 'Cerita Kita', Penanda Babak Baru yang Penuh Kejujuran dan Kedewasaan
ShowBiz
John Paul Ivan Kembali ke Akar Rock lewat 'PASSION HOPE PERCEPTION', Album Solo Kedua setelah 10 Tahun
Album PASSION HOPE PERCEPTION John Paul Ivan mengusung nuansa rock modern dengan sentuhan sound design yang segar serta kualitas produksi yang lebih matang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
John Paul Ivan Kembali ke Akar Rock lewat 'PASSION HOPE PERCEPTION', Album Solo Kedua setelah 10 Tahun
ShowBiz
Golden Indie Music Awards 2025 Siap Digelar di Taipei, .Feast dan Lomba Sihir Masuk Nominasi
.Feast dan Lomba Sihir masuk nominasi kategori Best Asian Creative Artist di Golden Indie Music Awards 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Golden Indie Music Awards 2025 Siap Digelar di Taipei, .Feast dan Lomba Sihir Masuk Nominasi
ShowBiz
Binar Sunarja Hadirkan 'Sejarum Rajut Taulan', Lagu Personal untuk Anak Pertama
Lewat lagu Sejarum Rajut Taulan, Binar menaruh harapan agar anaknya tumbuh menjadi pribadi yang mudah bergaul dan memiliki banyak sahabat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Binar Sunarja Hadirkan 'Sejarum Rajut Taulan', Lagu Personal untuk Anak Pertama
ShowBiz
Evolusi dari Remaja ke Musisi Matang, Ruel Tunjukkan Perjalanan Emosional lewat Album 'Kicking My Feet'
Album Kicking My Feet menjadi wadah bagi Ruel untuk mengisahkan perjalanan cinta dalam berbagai fase.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Evolusi dari Remaja ke Musisi Matang, Ruel Tunjukkan Perjalanan Emosional lewat Album 'Kicking My Feet'
ShowBiz
Dirayakan Setiap 22 Oktober, ini Lirik Lengkap Lagu 'Mars Hari Santri'
Lagu Mars Hari Santri menjadi wujud apresiasi atas perjuangan para santri di Indonesia. Mars Hari Santri biasanya dinyanyikan bersama.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Dirayakan Setiap 22 Oktober, ini Lirik Lengkap Lagu 'Mars Hari Santri'
Bagikan