Pentingnya Protein Dalam Penyembuhan Luka
 P Suryo R - Kamis, 06 September 2018
P Suryo R - Kamis, 06 September 2018 
                Protein dapat membantu luka cepat sembuh. (Foto: Pixabay/Charly_7777)
PROSES penanganan luka harus menggunakan plester agar luka menjadi lembab, dan tidak menghambat penyembuhan luka. Selain itu, asupan makanan juga bisa menjadi faktor tertutupnya luka lebih cepat lagi. Makanan mengandung protein menjadi salah satu bagian dalam metode penyembuhan luka yang disarankan oleh dokter.
Hal itu dibeberkan oleh Dr. Adisaputra Ramadhinara, satu-satunya dokter spesialis luka yang ada di Indonesia. Karena itu, akan lebih baik seseorang yang terluka mengonsumsi makanan dengan protein tinggi semisal daging ayam, sapi, hingga telur. "Protein tinggi salah satu syarat luka cepat disembuhkan," ujarnya, Rabu (5/7).
Terlebih lagi kata Dr. Adisaputra bagi pasien yang mengalami luka parah, memberikan tambahan protein akan diutamakan selain melakukan perawatan dengan pemberian antiseptik dan obat lainnya. "Untuk luka-luka besar, kalau asupannya kurang kita tambahkan proteinnya," tambahnya.
 
Lebih lanjut, Dr Adisaputra mengingatkan agar selalu waspada jika terdapat nanah pada bagian yang terlukaa. Jika hal tersebut terjadi, tandanya luka tersebut telah mengalami infeksi. Untuk itu ia menyarankan agar nanah segera dibersihkan untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Caranya kembali lagi dengan menggunakan cairan antiseptik agar 'benda-benda asing' pada luka hilang.
Infeksi biasanya terjadi karena penanganan luka yang lambat dan tidak menutupnya dengan plester. Akhirnya bakteri akan mengumpul pada luka dan membuat luka semakin parah dan sulit untuk pulih.
 
Lebih mengerikannya lagi infeksi yang semakin parah akan menyebabkan tetanus. Penanganan tetanus tentu lebih sulit. Satu-satunya jalan ialah melalui tindakan dokter yang akan memberikan suntikan untuk penyembuhan. "Harus dibawa ke rumah sakit (tetanus) untuk injeksi," paparnya.
Satu hal lagi yang ditegaskan oleh Dr. Adisaputra. Mematikan bakteri hanya dianjurkan menggunakan cairan antiseptik. Meskipun tidak jarang juga seseorang membersihkan luka dengan air panas, tindakan itu katanya hanya akan membuat iritasi pada kulit. "Air panas memang ampuh untuk membunuh bakteri. Tapi yang ada hanya akan menimbulkan luka baru," tukasnya. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Anak Main Air Banjir Bisa Kena Infeksi Mematikan, Dokter Kevin Mak Peringatkan Bahaya Luka Terbuka
 
                      




