Peningkatan Industri Pariwisata dan Perhotelan NTB Melalui Kolaborasi Bank Indonesia dan RedDoorz


Ada perkembangan sektor perhotelan di era digital. (Foto: Unsplash/Asha Kaunas)
LEBIH dari 20 pengelola Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) dan 3 Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, mengikuti pelatihan digital marketing di bidang perhotelan. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama mitra industri, dengan dukungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah dan ITDC Mandalika.
Sarhunta, sebuah program bantuan "bedah rumah" bagi penduduk, hasil kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat agar layak huni dan dapat berfungsi sebagai tempat usaha homestay di kawasan pariwisata, seperti yang dijelaskan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Baca Juga:
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Winda Putri Listya, mengakui pentingnya pelatihan pemasaran digital bagi pengelola Sarhunta agar dapat bersaing di industri perhotelan.

"Dengan pemasaran digital, pengelola Sarhunta dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan spesifik, mulai dari demografi, minat, hingga preferensi perjalanan. Ini memungkinkan mereka menyampaikan pesan yang lebih tepat kepada calon tamu potensial melalui media sosial," ungkap Winda dalam siaran pers yang diterima merahputih.com belum lama ini.
Angga Warella, seorang ahli industri perhotelan, menyoroti perkembangan sektor perhotelan di era digital dan perubahan perilaku konsumen dalam mencari informasi serta melakukan reservasi. "Menguasai digital marketing memungkinkan pengelola Sarhunta tetap adaptif terhadap tren baru dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, sehingga mereka dapat meningkatkan jumlah reservasi homestay secara signifikan," ujarnya.
Baca Juga:
Monumen Titik Nol Kilometer di Berbagai Destinasi Wisata Indonesia

Angga menambahkan bahwa Sarhunta di Lombok Tengah, sebagai homestay, memiliki daya tarik unik yang dapat dipromosikan secara digital. Beberapa bangunan Sarhunta mengusung konsep kearifan lokal dengan menampilkan desain rumah adat NTB yang beratapkan jerami serta ornamen tanaman sebagai penghias. "Dalam pemasaran digital, tampilan yang menarik dapat memikat calon tamu untuk melakukan reservasi," jelasnya.
Pelatihan pemasaran digital di Lombok Tengah merupakan kelanjutan dari kerjasama antara Bank Indonesia NTB, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, dan mitra industri sejak tahun 2022. Mitra industri tersebut telah membantu pengelola Sarhunta di empat desa, yaitu Desa Kuta, Desa Sengkol, Desa Sukadana, Desa Bilebante, serta Asosiasi Desa Wisata (ASDEWI) NTB dalam mempermudah pemasaran mereka. (dsh)
Baca Juga:
Angkat Piala pada Lima Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut, Seorang Ayah Melompat dari Kapal Pesiar Disney Dream

Momen Libur Panjang Waisak, KAI Daop 6 Kerahkan KA Tambahan

Tim Siber Polisi Pantau Percakapan Pemesanan Travel Gelap untuk Mudik Lebaran

Seoul Diserbu 13 Juta Wisatawan, Istana Kerajaan Jadi Magnet Baru

Mineral King, Proyek Ski Resort Impian Walt Disney yang Tak Pernah Terwujud

Kebanggan Bulukamba, Festival Pinisi Masuk Daftar KEN 2025

Polisi Amankan 100 Travel Gelap, Biar Enggak Cari Penumpang Saat Lebaran

Solo Traveling Jadi Ekspresi Self-Love di Hari Valentine, Jepang Destinasi Paling Favorit

Korsel Keluarkan Travel Advisory untuk Santorini dan Pulau Yunani Lainnya akibat Ratusan Gempa
