Pengungsi Iran, Inspirasi 'The Terminal', Meninggal di Bandara Paris

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 15 November 2022
Pengungsi Iran, Inspirasi 'The Terminal', Meninggal di Bandara Paris

Mehran Karimi Nasseri merupakan inspirasi di balik film 'Terminal' (Foto: zenfs.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MEHRAN Karimi Nasseri telah tinggal selama 18 tahun di bandara Charles de Gaulle, Paris. Kisah hidup laki-laki Iran itu menginspirasi film Steven Spielberg, The Terminal (2004).

Sekitar tengah hari, Sabtu (12/11), kisah hidup Karimi Nasseri berakhir. Pejabat otoritas bandara Paris mengatakan pengungsi Iran itu meninggal setelah serangan jantung di Terminal 2F bandara tersebut. Polisi dan tim medis telah berusaha merawat, tetapi tidak dapat menyelamatkannya.

BACA JUGA:

‘Black Panther: Wakanda Forever’ Merangsek ke Puncak Box Office AS



Karimi Nasseri, yang mengaku sebagai orang Inggris, diyakini lahir pada 1945 di Provinsi Khuzestan, Iran. Ia tinggal di Terminal 1 Bandara Charles de Gaulle dari tahun 1988 hingga 2006. Penyebab pertama ia tinggal di sana ialah ketidakpastian hukum karena ia tidak memiliki surat izin tinggal dan kemudian karena pilihan.

Setelah tinggal di bandara, ia menghabiskan beberapa waktu di rumah sakit untuk operasi. Kemudian, uang hak film yang ia terima membuatnya dapat membayar kamar di sebuah hotel di dekat bandara.

Setelah itu, dia kemudian tinggal di tempat penampungan bagi para tunawisma. Dalam beberapa minggu terakhir, Karimi Nasseri telah kembali tinggal di bandara. Demikian keterangan yang disampaikan petugas bandara.



Kisah hidup inspiratif

the terminal
Pengungsi Iran itu meninggal setelah serangan jantung di Terminal 2F bandara Charles de Gaulle, Paris. (Foto: wikimedia)

Kisahnya mengilhami sebuah opera Prancis pada 1993 oleh komposer Jonathan Dove. Sutradara Steven Spielberg membuat The Terminal, yang dibintangi Tom Hanks dan Catherine Zeta-Jones, dari kisah Karimi Nasseri.

Meskipun perusahaan produksi dilaporkan membayar Nasseri untuk hak atas ceritanya, dia tidak disebutkan dalam film atau materi publikasi resmi apa pun. Sebuah autobiografi, ditulis ghost writer Inggris Andrew Donkin, diterbitkan pada 2004.

Menurut catatan resmi hidupnya yang kemudian ia debat sendiri, Nasseri lahir di selatan Iran yang kaya minyak. Ia punya lima saudara lainnya dari ayah seorang dokter yang bekerja untuk Anglo-Iranian Oil Company.

Saat berusia 23 tahun, tak lama setelah ayahnya meninggal karena kanker, ibunya memberi tahu bahwa ia bukan ibu kandungnya dan bahwa kelahirannya merupakan hasil perselingkuhan antara ayahnya dan seorang perawat Skotlandia.

Sebelum dikirim ke Inggris, ia menghabiskan tiga tahun mempelajari Studi Yugoslavia di Universitas Bradford dan berpartisipasi dalam aksi menentang Shah, gelar kerajaan yang secara historis digunakan tokoh-tokoh monarki Iran. Keterlibatannya dalam aksi tersebut menjadi alasan paspornya ditarik ketika kembali ke Teheran.

Setelah diberikan status pengungsi oleh Belgia pada 1981, ia mencoba melakukan perjalanan ke Inggris untuk menemukan ibu kandungnya, yang ia yakini tinggal di Glasgow. Dia membuang surat-surat identitasnya di atas kapal yang menuju Inggris dengan keyakinan bahwa dia tidak akan lagi membutuhkannya. Namun, ia jatuh ke dalam ketidakpastian tanpa kewarganegaraan.

Berulang kali ditahan setibanya di Inggris, Nasseri dikirim kembali ke Belgia atau Prancis. Akhirnya, dia menyerah dan menetap di Bandara Charles de Gaulle pada Agustus 1988. Pada 1992, pengadilan Prancis memutuskan bahwa Nasseri telah memasuki bandara secara legal sebagai pengungsi dan tidak bisa diusir.

BACA JUGA:

Alasan Ironheart Debut di 'Black Panther: Wakanda Forever'



Memilih tanpa kewarganegaraan

mehran karimi nasseri
Setelah tinggal di bandara, dia menghabiskan beberapa waktu di rumah sakit untuk operasi. (Foto: dw.com)

Setelah ceritanya menjadi terkenal selama bertahun-tahun, Nasseri ditawari kewarganegaraan pertama oleh Belgia dan kemudian Prancis. Namun, ia menolak dokumen tersebut karena tidak ditujukan kepadanya.

Dia kemudian meninggalkan identitas Iran dan mengklaim bahwa dia merupakan warga negara Inggris yang lahir di Swedia. Dia menolak untuk menandatangani namanya selain sebagai Sir Alfred Mehran, nama yang muncul di salah satu surat korespondensinya dengan otoritas Inggris.

Di Charles de Gaulle, dia dilaporkan menghabiskan sebagian besar waktunya di bangku merah di lantai bawah terminal 1, menolak sumbangan dan hadiah selain voucer makan sesekali dari staf bandara.

Saat ditanya seorang jurnalis pada 2003 apakah dia merasa marah karena kehilangan 15 tahun hidupnya di terminal bandara, dia menjawab, “Tidak marah. Aku hanya ingin tahu siapa orangtuaku.”(aru)

BACA JUGA:

Penayangan Spesial 'Sri Asih' Dapat Sambutan Positif

#Dunia #Film
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

ShowBiz
'What’s Up with Secretary Kim' Diadaptasi Jadi Film Versi Indonesia, Intip Sinopisis hingga Deretan Pemainnya
What’s Up with Secretary Kim versi Indonesia menghadirkan beberapa penyesuaian pada dinamika cerita dan konflik.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Oktober 2025
'What’s Up with Secretary Kim' Diadaptasi Jadi Film Versi Indonesia, Intip Sinopisis hingga Deretan Pemainnya
ShowBiz
Lagu 'Tentang Seseorang' Kembali Populer setelah Dinyanyikan El Putra Sarira untuk OST 'Rangga & Cinta', Simak Lirik Lengkapnya
Lagu Tentang Seseorang dibawakan kembali oleh El Putra Sarira di film Rangga & Cinta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
Lagu 'Tentang Seseorang' Kembali Populer setelah Dinyanyikan El Putra Sarira untuk OST 'Rangga & Cinta', Simak Lirik Lengkapnya
ShowBiz
'Predator: Badlands' Tayang November 2025, Ketika Pemburu Alien dan Android Bekerja Sama untuk Bertahan Hidup
Film Predator: Badlands dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada November 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
'Predator: Badlands' Tayang November 2025, Ketika Pemburu Alien dan Android Bekerja Sama untuk Bertahan Hidup
ShowBiz
Oktober 2025 Jadi Bulan Paling Horor, Intip 8 Film Indonesia yang Siap Bikin Merinding di Bioskop
Sederet film horor Indonesia siap meneror bioskop di Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Oktober 2025 Jadi Bulan Paling Horor, Intip 8 Film Indonesia yang Siap Bikin Merinding di Bioskop
ShowBiz
'Tron: Ares' Tayang 8 Oktober 2025 di Indonesia, Hidupkan Kembali Dunia Fiksi Digital karya Steven Lisberger
Tron: Ares akan menjadi kelanjutan dari franchise Tron, setelah Tron: Legacy (2010).
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
'Tron: Ares' Tayang 8 Oktober 2025 di Indonesia, Hidupkan Kembali Dunia Fiksi Digital karya Steven Lisberger
ShowBiz
Film 'Tumbal Darah' Siap Teror Layar Lebar 23 Oktober 2025, Angkat Tema Pesugihan dan Keluarga
Film Tumbal Darah menyoroti bagaimana tekanan ekonomi dapat menyeret ke dalam lingkaran gelap persekongkolan mistis.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Film 'Tumbal Darah' Siap Teror Layar Lebar 23 Oktober 2025, Angkat Tema Pesugihan dan Keluarga
ShowBiz
Dwayne Johnson Tampil Total di 'The Smashing Machine', Kisah Pahit di Balik Ketenaran Petarung UFC
Simak sinopsis, trailer, hingga fakta menarik film The Smashing Machine. Dibintangi Dwayne 'The Rock' Johnson.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Dwayne Johnson Tampil Total di 'The Smashing Machine', Kisah Pahit di Balik Ketenaran Petarung UFC
ShowBiz
Final Destination: Bloodlines Raup Rp 5,2 Triliun, Michiel Blanchart Siap Hadirkan 'Teror Baru'
Final Destination akan berlanjut ke babak teror baru. Sutradara film ini, Michiel Blanchart, siap menggarap proyek tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
Final Destination: Bloodlines Raup Rp 5,2 Triliun, Michiel Blanchart Siap Hadirkan 'Teror Baru'
Berita Foto
PFN Hadirkan Film Menuju Pelaminan Angkat Kisah Romansa Budaya Jawa dan Minang
Pemeran Film Menuju Pelaminan, Bhisma Mulia dan Maizura dalam Gala Premiere Film Menuju Pelaminan di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 06 Oktober 2025
PFN Hadirkan Film Menuju Pelaminan Angkat Kisah Romansa Budaya Jawa dan Minang
ShowBiz
Film 'Legenda Kelam Malin Kundang', Tafsir Horor Modern dari Folklore Ikonik Indonesia
Film Legenda Kelam Malin Kundang menampilkan Rio Dewanto sebagai pemeran utama.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Film 'Legenda Kelam Malin Kundang', Tafsir Horor Modern dari Folklore Ikonik Indonesia
Bagikan