Pengamat Ekonomi: Penurunan Harga Solar Sudah Tepat

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 27 Oktober 2015
Pengamat Ekonomi: Penurunan Harga Solar Sudah Tepat

ilustrasi antre solar di SPBU (Foto Antara/Oky Lukmansyah)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Bisnis - Kebijakan pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi dari Rp6.900 per liter menjadi Rp 6.700 per liter dalam Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III dinilai sudah tepat. Pasalnya, ini dapat memberikan pengaruh positif terhadap menurunnya harga logistik nasional dan biaya produksi di sektor industri.

"Menurut saya, pengurangan harga energi BBM itu satu dampak langsung mempengaruhi investor melakukan investasi di Indonesia," kata Ekonom DBS Grup Research Gundy Cahyadi saat ditemui di acara DBS Asian Insight Media Luncheon, di Jakarta, Selasa (27/10).

Gundy mengatakan, dengan diturunkannya harga solar setidaknya pengaruhnya dapat dirasakan dalam jangka pendek. Sedangkan untuk paket kebijakan lain seperti pemberian insentif pajak sampai dengan kelonggaran perizinan membawa hal baru bagi perekonomian Indonesia ke depannya. 

"Paket kebijakan lebih banyak unsur regulasi jangka panjang, bukan dalam bentuk pemberian uang langsung. Indonesia memiliki perbedaan dengan Thailand. Di Thailand justru pemerintahnya lebih banyak memberikan insentif dalam bentuk uang tunai yang dikiranya dapat menggairahkan sektor ekonomi dan bisnis di tengah krisis. Insentif uang tunai memberi dampak langsung dalam jangka pendek dan sifatnya lebih cepat menaikkan ekonomi," ungkapnya.

Gundy juga melontarkan kritikan kepada pemerintah terhadap penyerapan investasi atau belanja modal (capital expenditure/capex). Di awal tahun, pemerintah mengalokasikan investasi di sektor infrastruktur sangat tinggi. Hal ini sempat memberi angin segar untuk ekonomi Indonesia, namun realisasi belanja modal tersebut masih di bawah target.

"Akhir tahun lalu, Kami DBS optimis terhadap Indonesia. Dalam APBN, Capex naik dua kali lipat. Dengan target ini, ekonomi tumbuh lebih baik, tapi sampai Agustus, penyerapan mengecewakan sehingga belum ada tunjangan (insentif) agar ekonomi membaik ke 2016," ujarnya. (Abi)

BACA JUGA:

  1. Indonesia Belum Siap Naik-Turunkan Harga BBM
  2. APRINDO Bingung Jokowi Minta Pertamina Hitung Ulang Harga BBM
  3. Pemerintah Akan Umumkan Harga BBM Minggu Ini
  4. Kementerian ESDM Masih Kaji Harga BBM
  5. Penurunan Harga BBM dalam Paket Ekonomi III Hanya Pencitraan

 

#Paket Kebijakan Ekonomi Tahap III
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Bagikan