Pengabenan Jenazah Made Indra 'Navicula' Digelar 3 April

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 27 Maret 2018
Pengabenan Jenazah Made Indra 'Navicula' Digelar 3 April

Made Indra 'Navicula' meninggal seusai mengalami kecelakaan, Jumat (23/3). (foto: instagram)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEPERGIAN pemain bas Navicula menyisakan kesedihan mendalam di hati kawan terdekat juga para fans. Sejumlah musisi juga menyampaikan belasungkawa, termasuk God Bless. Band rock legendaris itu menyampaikan ucapan belasungkawa lewat sebuah unggahan di akun Instagram.

"Doa kami untuk keduanya. Semoga beristirahat dengan tenang di sisi Tuhan. Semoga keluarga Made, Afi, dan keluarga besar Navicula diberi ketabahan dan kekuatan," ujar mereka dalam unggahan itu.

Rudolf Dethu, founder Rudolf Dethu Showbiz yang juga dekat dengan beberapa musisi Bali, mengunggah foto kenangan dirinya bersama Made Indra saat mereka berada di Los Angeles. Dethu mengenang kisah mereka berkeliling LA, Berkeley, Oakland, dan San Fransisco.

"Kami mengendarai van butut yang wiper-nya mati, mesti diikat tali lalu digeser ke kanan, ke kiri secara manual. Ngebut membelah jalan tol," kenang Dethu.

Made Indria Dwi Putra, pembetot bas Navicula, kemarin petang pada 18.25 WITA meninggalkan kita. Kabar buruk tentang kondisi Made sejatinya telah muncul pada Jumat tengah malam, 23 Maret 2018. Di Ubud, tak lama setelah kecelakaan terjadi, dokter yang bertugas malam itu ngomong gamblang ke saya, "Pak, siap-siap aja dengan kemungkinan terburuk." . Sementara itu Afi yang berbaring di sebelahnya − hanya dipisahkan oleh tirai − tergeletak telah meninggal dunia. Tapi kala itu Made masih bisa bertahan. Barangkali gelora cinta kasih para karib yang menjaganya di rumah sakit itu yang membuatnya kuat. Made kemudian dirujuk ke Sanglah. Dan ia kembali mampu bertahan. Siang kemarin, 26 Maret, dua dokter spesialis mengajak kami berunding. Ringkasnya: kalau tidak dioperasi risikonya Made bakal meninggal; jika dioperasi, sama, risikonya pun meninggal. Ya sudah. Dioperasi saja. Semoga ada celah selamat. Setipis apa pun itu. Sehari sebelumnya, Minggu pagi, keluarganya ngomong ke saya: "Dokter baru bilang, celah Made bisa bertahan hidup tinggal 10%." . Operasi tak pernah terlaksana. Made paripurna. Mungkin itu lebih baik daripada sedemikian rupa menderita. Toh akhirnya ia bisa berkumpul dengan pacarnya lalu menikahinya, sesuai rencana sebelumnya. Segala biaya perawatan Made? BPJS bak malaikat. Ini berkah mewah. Paling tidak Ayu, kakak perempuannya yang kini sebatang kara bisa cukup lega. Satu beban kolosal terselesaikan. Konser amal sedang digodok. Ini untuk membiayai rupa-rupa seremonial penguburan. Semoga minggu ini bisa digelar. Sambil menunggu, boleh berdonasi ke sini: BCA KCU Denpasar | I Gede Roby Supriyanto | 0400064920 Hingga pagi ini Made masih ditempatkan di kamar jenazah di Sanglah. Rumah duka belum ditentukan. Saya akan terus mutakhirkan berita ke teman-teman semua. Made dan Afi sayang, selamat menikah! . --------- Foto yang disisipkan di sini berlokasi di Los Angeles, merupakan salah satu kenangan terbaik saya dengan Made. Kami berkeliling menyusuri LA, Berkeley, Oakland, San Fransisco; dengan mengendarai van butut yang wiper-nya mati, mesti diikat tali lalu digeser ke kanan ke kiri secara manual. Ngebut membelah highway, hujan lebat, ngeri-ngeri sedap.

A post shared by Rudolf Dethu (@rudolfdethu) on

Dalam unggahan itu, ia juga menyebutkan jenazah Made Indra masih berada di RS Sanglah. Barulah pada Selasa (27/3) siang pihak keluarga mengabarkan prosesi pembakaran jenazah atau ngaben untuk almarhum Made Indra.

Menurut kakak Made Indra, seperti yang disebutkan akun Indrajaya Notdead, jenazah Made Indra akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Gunung Andakasa, Denpasar, pada 31 Maret mendatang.

Setelah itu, pada 1 April, akan digelar prosesi pemandian jenazah, lalu upacara ngaben akan digelar pada 3 April di Setra Adat (permakaman umum) Penamparan.

Made Indra merupakan personel termuda Navicula. Ia bergabung dengan band indie asal Bali itu sejak 2002. Kiprahnya di Navicula pun diakui sebagai salah satu pemain bas terbaik di Bali.

Selamat jalan, Made Indra. (dwi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan