Pendapatan Meta Meningkat, Metaverse Mulai Tunjukkan Titik Cerah


Metaverse masih merugi, tapi mulai berkembang. (Foto: Meta)
DALAM laporan pendapatan terbaru, Meta telah mengalahkan ekspektasi awal mereka. Perusahaan itu melaporkan peningkatan pendapatan tahun ke tahun untuk pertama kalinya dalam tiga kuartal. Cahaya kebangkitan pendapatan itu datang berkat restrukturisasi perusahaan yang ketat.
Salah satunya adalah yang melibatkan pemutusan hubungan kerja lebih dari 10.000 tenaga kerja tahun ini. Melalui strategi itu, Meta memang berhasil menghemat begitu banyak biaya. Selain itu, pengembangan teknologi dan investasi pada Metaverse juga mulai berbuah manis.
Teknologi bergerak seperti jarum jam. Ia bergerak lambat, tapi pasti terus maju. Terlepas dari kerugian besar dalam investasi Metaverse pada awal kemunculannya, CEO Meta Mark Zuckerberg bersikeras pada investor bahwa ia tidak akan melepaskan investasi pada Metaverse.
Baca juga:
Meta Platform Punya Banyak Saingan di Jagat Metaverse

Ia juga tidak tergiur dengan teknologi AI atau mengembangkannya, meski semua perusahaan tengah bergerak ke arah pengembangan teknologi itu. Namun, ia juga tidak antipati dengan AI, sehingga Zuckerberg percaya teknologi baru itu dapat bekerja sama dengan Meta untuk mengembangkan Metaverse.
"Ada sebuah narasi yang berkembang bahwa kami entah bagaimana tengah menjauh dari fokus pada visi Metaverse, jadi saya hanya ingin mengatakan bahwa itu tidak akurat. Kami telah berfokus pada AI dan Metaverse, dan kami akan terus melakukannya," ungkap Zuckerberg seperti dikutip TechCrunch, Kamis (27/4).
Meta memang belum mengharapkan Reality Labs untuk menghasilkan uang, tetapi investor telah menyuarakan kekhawatiran bahwa investasi yang besar terhadap teknologi itu tidak membuahkan hasil. Namun, ketertarikan Zuckerberg terhadap kombinasi AI dan Metaverse telah meningkatkan harga saham Meta.
Baca juga:
Samsung akan Percepat Teknologi Metaverse

Reality Labs, departemen Meta yang mengerjakan VR dan AR kehilangan hampir USD 4 miliar (Rp 58 triliun) pada kuartal ini. Sepanjang tahun lalu, mereka kehilangan USD 13,7 miliar (Rp 201 triliun). Namun, Zuckerberg menunjukkan pengembangannya memang tidak memakan waktu sebentar, terutama dengan melibatkan AI.
Metaverse juga mulai menunjukkan perkembangan. Zuckerberg mengatakan setengah dari pengguna aktif harian headset Quest Meta itu menghabiskan lebih dari satu jam per hari di perangkat mereka. Sayangnya Meta tidak mengungkapkan berapa banyaknya.
“Membangun metaverse adalah proyek jangka panjang, tetapi alasannya tetap sama, dan kami tetap berkomitmen untuk itu,” kata Zuckerberg. (waf)
Baca juga:
Sandiaga Uno Ajak Jelajahi Keindahan Indonesia dengan Metaverse
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu

iOS 26 Sudah Rilis, ini Daftar iPhone yang Kebagian Update beserta Fitur Barunya

iPhone 18 Isyaratkan Pakai Dynamic Island Lebih Kecil, Face ID Bawah Layar Belum Siap
