Pemerintah Pusat Harus Dukung Budidaya Udang di Sulawesi Selatan

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Senin, 22 Desember 2014
Pemerintah Pusat Harus Dukung Budidaya Udang di Sulawesi Selatan

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Sulawesi Selatan mendapat dukungan penuh pemerintah pusat terkait upaya budidaya tambak udang. Dukungan kuat pemerintah pusat diperlukan untuk menangkap potensi pasar seiring dengan menguatnya permintaan udang di pasar internasional.

"Dengan potensi ekspor udang Sulsel yang sangat menjanjikan, tentunya perlu dukungan dari pemerintah pusat dan daerah yang sangat dibutuhkan pelaku usaha besar dan kecil serta petani. Bagi para pelaku usaha kecil dalam budaya udang, ketersediaan dan akses terhadap modal menjadi kendala yang sangat serius,” jelas Siti yang akrab dipanggil Titi seperti dilansir dari situs dpr.go.id, Jakarta, Senin (22/12).

Dalam pertemuan yang berlangsung dengan Bupati Kabupaten Barru (Andri Idris Syukur) dan Kepala Pusat Litbang Perikanan Budidaya Provinsi Sulawesi Selatan (Tri Heru Prihadi) Titi menilai saat ini budidaya udang di Sulawesi Selatan masih belum berjalan maksimal. Hal tersebut diperkuat dengan dukungan minimal pemda setempat serta keterbatasan infrastrukutr, khususnya akses jalan.

Kondisi sarana pendukung yang kurang memadai dikhawatirkan akan menghambat proses pengangkutan hasil panen. Jika hal tersebut terjadi berulang-ulang maka pada akhirnya menurunkan daya saing udang Sulawesi Selatan di pasar internasional.

"Dukungan dari pemerintah diharapkan dapat menstimulasi masyarakat melakukan budidaya udang. Daya dukung berupa sumber daya alam dan iklim yang sesuai bagi budaya udang dapat menjadi faktor penting untuk mendorong dan meningkatkan daya saing udang Indonesia khususnya di pasar Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat,” tambah Politisi Golkar ini.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Barru, Andi Idris Syukur menjelaskan, luas tambak di Kabupaten Barru saat ini mencapai kurang lebih 2.600 hektar terdiri dari tambak super intensif 190 hektar, sisanya tambak intensif.

Tambak super intensif ini berisi jenis udang vannamaei, yang memiliki kualitas tertinggi di jenisnya. Total produksi benih udang yang ada saat ini lebih kurang 2,6 miliar ekor.

"Kami berharap, Kementerian Kelautan di Kabupaten Barru ini dapat memfasilitasi untuk pemetaan (mapping) dari pesisir dalam rangka pengembangan budidaya laut dan juga budidaya tambak kedepan. Karena dengan tambak seluas 2.600 hektar ini kita akan menuju kepada intensifikasi. Kita juga ingin mengoptimalkan budidaya laut berupa keramba, tentunya ini melalui mapping dari Kementerian Kelautan untuk mengarahkan hal-hal yang dapat kita bangun kedepan,” jelas Andi. (MP/BHD)

#Titi Soeharto #Nasional
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Harga Minyak Goreng Kemasan Tingkat Nasional Naik di Atas Rp 20 Ribu
Harga minyak goreng kemasan di tingkat nasional mengalami kenaikan. Per Selasa 14 Maret 2023 harga minyak goreng kemasan di atas Rp 20.000.
Mula Akmal - Selasa, 14 Maret 2023
Harga Minyak Goreng Kemasan Tingkat Nasional Naik di Atas Rp 20 Ribu
Bagikan