Pembuat Terasi Pulau Cangkir Mulai Susut


Terasi Kampung Pulau Cangkir, Kecamatan Keronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
MerahPutih Kuliner - Terasi Kampung Pulau Cangkir, Desa Keronjo, Kecamatan Keronjo, Kabupaten Tangerang memiliki aroma khas yang tidak dimiliki oleh terasi-terasi pada umumnya. Terasi bikinan warga kampung Pulau Cangkir ini juga hanya bisa didapat di kampung tersebut.
Sulastri, salah seorang perajin terasi di Kampung Pulau Cangkir mengungkapkan, dahulu hampir semua warga di Pulau Cangkir membuat terasi. Namun karena pengunjung tempat wisata Pulau Cangkir mulai berkurang, hasil penjualan terasi juga ikut menyusut. Pembuat terasi juga ikut berkurang.
Terasi bulan buatan warga Pulau Cangkir. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
Kampung Pulau Cangkir merupakan kampung paling ujung dan terhimpit oleh ribuan hektare tambak yang sebagian sudah ditelan abrasi. Selain berjualan terasi, warga mulai berinovasi dengan berjualan baju, aksesoris, serta kuliner serba laut. Warga berharap, tempat ziarah makam Pangeran Jaga Lautan di Pulau Cangkir bisa ramai lagi seperti dahulu sebelum abrasi mulai mengepung.
"Kalau semua jualan terasi, tapi yang beli sedikit, ya gimana nantinya. Makanya sekarang sebagian jualan baju sama makanan," kata Sulastri kepada merahputih.com, Selasa (22/11).
Pinggiran Pulau Cangkir. (Foto: MerahPutih/Widi Hatmoko)
Terasi bikinan warga Pulau Cangkir ini dibuat dari udang asli yang diambil dari pinggiran pantai di kampung tersebut. Harga terasi warga Kampung Pulau Cangkir hanya Rp5ribu/plastik dengan isi tiga keping terasi. Masing-masing keping berukuran 5 cm x 1 cm. Terasi Pulau Cangkir ini juga ada yang dijual berbentuk bulat menyerupai bakso. Terasi berukuran bulat ini dipatok dengan harga Rp5 per biji.
"Kita cuma dijual di sini saja, enggak dibawa ke pasar atau di mana-mana. Pokoknya ya cuma untuk orang yang ke sini saja," tandasnya. (Wid)
BACA JUGA: