Pemakaman Giriloyo, Makam Gaib Sultan Agung dan Keluarga


Akses ke Kompleks Pemakaman Giriloyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Budaya - Pemakaman Giriloyo memang menyimpan banyak misteri. Selain karena dikenal tempat dimakamkannya ruh Sultan Agung, komplek pemakaman yang berada tak jauh dari pemakaman para raja ini menjadi tempat peristirahatan salah seorang yang dihormati dari bumi Cirebon, yakni Sunan Cirebon.
"Rencana awalnya, Sultan Agung akan dimakamkan di sini. Karena di sini sudah ada makam, diganti jadi di Pajimatan (makam para raja)," kata salah seorang abdi dalem yang menjadi juru kunci, Bekel Jogro Nugroho, kepada merahputih.com, Kamis (14/4).
Akibat keinginan yang tak terwujud itu, diyakini bahwa ruh pemimpin Mataram tersebut sesungguhnya dikebumikan di pemakaman Giriloyo, meski jasadnya di kebumikan di tempat lain. Makam ruh diberi tempat khusus, selayaknya makam pada umumnya. Makam ruh Sultan Agung ini disebut Sekaran Sepen. Bagi warga Wukirsari, Sekaren Sepen merupakan makam gaib Sultan Agung.
Tangga menuju pemakaman gaib Giriloyo (Foto: Instagram @thisisindonesian)
Sementara makam yang cukup dikenal lainnya di komplek ini ialah menantu Sultan Agung, Sunan Cirebon. Sunan Cirebon dikenal pula dengan nama Panembahan Giriloyo. Ia mengawini putri Sultan Agung, hingga hubungan kerajaan Mataram dan Kasultanan Cirebon pada waktu itu terbilang sangat dekat. "Selain Sunan Cirebon, ada makam keluarga lainnya," imbuh pria bernama asli Ilham ini.
Beberapa makam keluarga tersebut ialah putra Panembahan Seda ing Krapyak Kanjeng Harya Mangkubumi, putra Sultan Agung Kanjeng Pangeran Harya Sokawati, Ibu Sultan Agung Kanjeng Ratu Mas Hadi, Tumenggung Wiroguno, Tumenggung Haryawangsa, dan Raden Ayu Nerang Kusumo.
Berdasarkan keterangan dari berbagai literatur, Sultan Agung menikahkan putrinya kepada Sunan Cirebon tidak terlepas dari kekuasaan. Pernikahan tersebut mempererat hubungan kerajaan Mataram dan Kesultanan Cirebon. Di sisi lain, hal ini tak terlepas dari keberhasilan Mataram di bawah kepemimpinan Sultan Agung dalam menguasai tanah Cirebon dan Sumedang.(fre)
BACA JUGA:
- Wisata Religi ke Makam Nyai Achmad Dahlan
- Tiga Ritual Rutin di Makam Raja Imogiri
- 409 Anak Tangga Makam Raja Imogiri Bermakna Islami
- Komplek Makam Sri Sultan HB X Hampir Rampung
- Melihat dari Dekat Kompleks Pemakaman Raja-Raja Mataram di Imogiri