Pelatih Evaluasi Penampilan Tim Ganda Campuran

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 13 Februari 2016
Pelatih Evaluasi Penampilan Tim Ganda Campuran
Praveen Jordan menjatuhkan diri untuk mengembalikan bola disaksikan Debby Susanto. (Foto: BadmintonIndonesia)

MerahPutih Raket - Tak seperti biasanya, sektor ganda campuran tampil kurang greget di ajang Thailand Masters 2016. Jika sektor yang dipimpin Richard Mainaky ini biasanya selalu menjadi andalan dalam meraih gelar juara, namun sayang sekali penampilan empat pasangan ganda campuran Indonesia bisa dibilang underperformed

Empat wakil pelatnas harus terhenti di babak pertama turnamen berhadiah total US$120 ribu ini. Pasangan Alfian Eko Prasetya/Anissa Saufika ditundukkan oleh Vitalij Durkin/Nina Vislova (Rusia), 18-21, 21-17, 16-21. Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja pun senasib dengan Alfian/Anissa. Mereka tak kuasa menghadapi perlawanan Zheng Siwei/Chen Qingchen (Tiongkok) dan menyerah dua game langsung, 9-21, 17-21. 

Pasangan Riky Widianto/Richi Puspita Dili yang baru saja kembali dipasangkan, juga belum dapat menuntaskan perlawanan pasangan senior tuan rumah, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Usai bertarung rubber game, Riky/Richi takluk dengan skor 17-21, 22-20, 19-21. Pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto yang merupakan unggulan kedua, juga dikalahkan pasangan Thailand, Puavaranukroh Dechapol/Sapsiree Taerattanachai, 13-21, 15-21.

Sepekan sebelumnya, Praveen/Debby yang merupakan juara India Open Grand Prix Gold 2016, juga berhadapan dengan Dechapol/Taerattanachai. Saat itu kemenangan diraih Praveen/Debby dengan skor 23-25, 21-9, 21-16. 

“Hasilnya jelas mengecewakan, hari pertama sudah kalah semua, walaupun draw nya memang tidak ada yang mudah,” ujar Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI, Nova Widianto, yang mendampingi tim ganda campuran di Bangkok, di Jakarta, Jumat (12/2) seperti dikutip dari laman resmi PP PBSI. 

“Praveen/Debby tampil kurang maksimal saat melawan pasangan yang sama di final India Open Grand Prix Gold 2016. Kalau saya lihat, peak performance dan fokus mereka sudah habis. Memang dilema, karena di satu sisi kami harus mengirim Praveen/Debby untuk mengamankan poin ke Olimpiade. Di satu sisi lagi, mereka kalau ikut turnamen beruntun, hasilnya hampir selalu kurang bagus di turnamen ketiga,” ujarnya. 

“Untuk tiga pasangan lainnya, lebih ke faktor kepercayaan diri. Mereka prestasinya sempat bagus, Alfian/Anissa di rangking 20-an, lalu Anissa cedera. Riky/Richi juga sempat di rangking sembilan, lalau kalah-kalah terus, begitu juga Edi/Gloria. 

Memang tidak mudah mengembalikan kepercayaan diri mereka, tetapi saya yakin kalau mereka percaya akan kemampuan mereka dan mereka pernah top ranking, jadi mereka memang punya kualitas,” pungkas Nova, peraih medali perak ganda campuran di Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir.

Untuk memperbaiki penampilan tim ganda campuran yang selanjutnya akan berlaga di turnamen German Open Grand Prix Gold serta All England 2016, tim pelatih akan melakukan evaluasi serta penerapan latihan intensif.

BACA JUGA:

  1. Hendra/Ahsan Melaju ke Semifinal
  2. Hendra/Ahsan Menang Tanpa 'Berkeringat'
  3. Praveen/Debby Angkat Koper Lebih Awal
  4. Tujuh Tunggal Putra Indonesia Melaju ke Babak Kedua
  5. Singkirkan Wakil Malaysia, Firman Kantongi Tiket Babak Kedua

 

#Bulu Tangkis Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan