Pelatih Arab Saudi Malu dan Pasrah Jika Dicopot Usai Piala Dunia Berakhir

Pelatih Timnas Arab Saudi, Juan Antonio Pizzi (thenational.ae)
Merahputih.com - Pelatih Arab Saudi, Juan Antonio Pizzi tak bisa menyembunyikan rasa malunya setelah timnya dicukur 5 gol tanpa balas oleh tuan rumah Rusia dalam pertandingan pembukaan Piala Dunia di Stadion Luzhniki, Kamis (14/6).
"Tim lawan benar-benar tidak perlu berusaha keras untuk memenangkan pertandingan ini," katanya seperti dikutip Reuters.
"Kami sekarang harus melupakan perasaan malu ini dan mulai berpikir tentang pertandingan berikutnya," sambungnya.
Pelatih kelahiran Argentina itu mengakui akan berada dalam persimpangan jalan untuk berhenti melatih Arab Saudi atau memutuskan hengkang setelah Piala Dunia dan berkesempatan untuk mencoba dan memperbaiki situasi dialam tim.
"Cara saya merasa keadaan sekarang ini adalah membuat poin yang valid. Tetapi apa pun yang terjadi saya punya filosofi dan saya akan berusaha sebaik mungkin. Saya percaya pada rencana kami dan saya percaya pada pemain saya bahwa kami memiliki kinerja yang lebih baik di pertandingan kami berikutnya," katanya saat konferensi pers seusai pertandingan.

Pizzi ditunjuk menjadi pelatih timnas setelah Arab Saudi lolos untuk putaran final di Rusia pada tahun lalu. Mereka secara misterius memecat Bert van Marwijk meskipun mencetak sukses dan kemudian menggantinya dengan Edgardo Bauza sebelum hasil imbang Piala Dunia pada November.
Pizzi telah bertugas selama tujuh bulan terakhir dan bersikeras menunjukkan banyak perbaikan sejak menukangi Arab Saudi.
"Permainan ini seharusnya tidak menjadi titik acuan. Kami tidak bermain seperti yang kami rencanakan. Ini membuat kami berpikir positif dan mulai memikirkan pertandingan berikutnya," katanya.
Pertandingan grup A Arab Saudi berikutnya adalah melawan Uruguay di Rostov pada 20 Juni.
"Saya percaya bahwa kami datang ke turnamen ini dengan baik dan para pemain siap untuk menunjukkan bahwa mereka dapat bermain di Piala Dunia. Kami tidak menunjukkan hari ini seperti apa yang telah kami lakukan di pertandingan kami sebelumnya," kata Pizzi.
juga menelan kekalahan dengan skor 2-1 dari juara dunia Jerman dalam pertandingan pemanasan terakhir mereka di Leverkusen.
Tetapi jika menilik sejarah masa lalu, Pizzi bisa menjadi korban berikutnya dari turnamen ini apabila pemerintah Saudi bereaksi dengan ungkapan kemarahan sebagaimana ditampilkan di masa lalu.
Arab Saudi memecat Carlos Alberto Parreira setelah kalah 4-0 dari tuan rumah Prancis di babak grup pada Piala Dunia tahun 1998, meskipun empat tahun sebelumnya mereka telah memenangkan laga Piala Dunia atas Brazil. (*)