Pasukan Bawor Ramaikan Iring-iringan Empat Pusaka Kabupaten Banyumas

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Minggu, 19 Februari 2017
Pasukan Bawor Ramaikan Iring-iringan Empat Pusaka Kabupaten Banyumas

Peserta berkostum Bawor di acara kirab menyambut HUT Kab. Banyumas (FOTO instagram kab.banyumas)

Ukuran:
14
Audio:

Persitiwa budaya "Kirab Empat Pusaka" Kabupaten Banyumas digelar menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 446 kabupaten tersebut, yang akan jatuh pada 22 Februari 2017 mendatang. Keempat pusaka yang diberi nama Tombak Kiai Genjring, Keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja dan Kitab Stambul ini diarak menyusuri Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, Minggu (19/2) pagi.

Emat Pusaka Kabupaten Banyumas melambangkan kekuatan, keagungan, perjuangan, berpegang teguh pada keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang telah mengiringi perjalanan sejarah Kabupaten Banyumas.

Kirab yang dipimpin oleh seorang "Manggala Yudha" (panglima perang) itu terdiri atas iring-iringan Pasukan Bawor (tokoh punakawan khas Banyumas), pembawa Panji Lambang Daerah, Tombak Kiai Genjring bersama umbul-umbul serta diikuti pembawa Keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Kitab Stambul.

Berbeda dengan kirab tahun-tahun sebelumnya, dalam kirab kali ini OPD peraih prestasi turut membawa serta penghargaan yang diperoleh, baik piala maupun piagam penghargaan.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Banyumas Joko Wiyono mengatakan, kirab pusaka merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya khas Banyumas.

Joko berharap, kirab pusaka yang merupakan agenda tahunan untuk menyambut Hari Jadi Banyumas itu dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

"Dengan demikian akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Banyumas," katan Joko Wiyono seperti dilansir Antara.

Salah seorang warga Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas, Iyah (47) mengaku senang karena dalam dua tahun terakhir, kirab pusaka dilaksanakan pada Minggu pagi sehingga bisa mengajak anak-anaknya untuk menyaksikan acara tersebut.

"Tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan pada siang hari dan harinya tidak menentu, kadang masih hari kerja. Bahkan siang hari sering diguyur hujan," pungkasnya.

#Festival Serayu Banyumasan 2016 #Wisata Banyumas #Pesona Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Bagikan