Panasonic akan Produksi Baterai Tesla Generasi Berikutnya


(Cover) Mobil listrik Tesla Flagship Model S bisa memiliki jarak tempuh hingga 750 km. (Gizmodo)
PERUSAHAAN asal Jepang akan memulai memproduksi secara massal baterai lithium-ion pada awal 2023. Menurut laporan Nikkei Asia, baterai tersebut memiliki kapasitas energi lima kali lipat dari model yang telah ada di pasar. Meskipun baterai yang diproduksi untuk Tesla, seorang eksekutif Panasonic mengatakan dalam sebuah wawancara pada November bahwa tidak menutup kemungkinan akan memasok produk itu ke perusahaan lain.
Menurut laman The Verge, baterai baru tersebut menjanjikan meningkatkan jangkauan mobil listrik dan membuatnya lebih terjangkau untuk diproduksi dan dijual. Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Panasonic menolak mengonfirmasi laporan Nikkei.
BACA JUGA:
"Kami sedang mempelajari berbagai opsi untuk produksi massal, termasuk jalur produksi uji yang kami bangun tahun bisnis ini," kata perusahaan.
"Namun, kami tidak memiliki apa pun untuk diumumkan saat ini," tambahnya.
Nikkei melaporkan baterai itu memiliki ukuran yang lebih besar dan berkapasitas lebih tinggi atau yang biasa dikenal sebagai sel baterai 4680 karena berukuran 46 mm x 80 mm. Produk tersebut dapat meningkatkan jangkauan kendaraan listrik sekitar 20 persen, sedangkan Tesla telah menyebutkan peningkatan hanya berkisar 16 persen.
Outlet itu juga menjelaskan konsumen dapat menggunakan mobil seperti Flagship Model S untuk meningkatkan jangkauan dari 650 km menjadi 750 km. Panasonic juga dilaporkan sedang memperluas pabrik mereka di Wakayama, Jepang, untuk memproduksi baterai baru secara massal. Sebelumnya, mereka juga pernah mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa produksi massal akan dimulai pada Maret 2022.
Sel baterai generasi berikutnya dijelaskan secara rinci oleh Tesla pada acara profil tinggi pada September 2020. Selain kapasitas penyimpanan yang lebih tinggi, menurut CEO Tesla Elon Musk, sel ini enam kali lebih kuat dan mengurangi biaya per kWh sebesar 14 persen. selain itu, baterai ini juga memiliki harga rendah dan jangkauan yang lebih baik ialah jenis perbaikan utama yang membuat kendaraan listrik lebih diminati.
Pada 2020, Tesla berupaya memproduksi baterai sendiri untuk mengurangi potensi gangguan mengandalkan pemasok eksternal seperti Panasonic. Namun, dalam serangkaian tweet yang dirilis sebelum acara, Musk mengatakan perusahaan akan terus membeli sel baterai dari perusahaan lain.
“Kami bermaksud meningkatkan, bukan mengurangi pembelian sel baterai dari Panasonic, LG & CATL (mungkin juga mitra lain). Namun, bahkan dengan pemasok seluler, kami berjalan dengan kecepatan maksimum. Kami masih memperkirakan kekurangan yang signifikan pada 2022 dan seterusnya, kecuali kami juga mengambil tindakan sendiri,” ujar Musk dalam tweet-nya.(frs)
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
