Paksa Presiden Turun, Pendemo Tunggang Langgang Ditembak Gas Air Mata


Seorang polisi anti huru-hara dan petugas militer bersiaga di dekat warga sipil setelah terjadi kerusuhan antara pengunjuk rasa dan polisi anti huru-hara. (Foto: Antara/Reuters)
MerahPutih Afrika - Sejumlah demonstran terpaksa dibukarkan secara paksa dengan gas air mata. Pihak keamanan terus berupaya meredam kebrutalan demonstran karena diketahui membawa sejata AK47.
Situasi itu terjadi di Ibukota Bujumbura, Burundi. Semula pendemo berkumpul di Kabupaten Nyakabiga. Mereka terus bertindak brutal.
"Musaga dan Nyakabiga jadi tempat berkumpulnya demonstran. Sejumlah tentara terpaksa maju mengganti para polisi di depan barisan," kata seorang sumber keamanan setempat, seperti dikutip dari Time Live, Rabu (20/5).
Semula, demonstran berupaya melakukan kudeta Presiden Burundi, Nkurunziza, pada 13 Mei lalu. Namun, upaya kudeta gagal, sehingga mereka mengalihkan tujuan. Demonstran akhirnya meminta Nkurunziza mundur dari pencalonan Presiden Burundi.
Pemilihan Presiden Burundi akan dilangsungkan pekan depan, 26 Mei. Demonstrasi diduga berawal dari perpecahan di tubuh militer setempat. Perpecahan itu karena Presiden Nkurunziza memecat Jenderal Niyombare dari kepala intelijen setempat.
Akibat demonstrasi ini, tiga jenderal Burundi ditangkap. Ketiganya diduga menjadi dalang demonstrasi besar tersebut. Sebanyak 19 orang dinyatakan tewas selama demosntrasi berlangsung. (fre)
Baca Juga:
Demonstrasi BEM Gulingkan Jokowi Ditunda