Pakar Keamanan Siber Peringatkan Potensi Bahaya Chatbot AI
Pakar keamanan siber ingatkan potensi bahaya chatbot AI. Foto: Unsplash/BoliviaInteligente
MerahPutih.com - Bagi pengguna yang sering melakukan percakapan dengan chatbot AI, maka kini harus lebih berhati-hati. Sebab, chatbot AI bisa menimbulkan tiga jenis kejahatan yang menghancurkan.
Hal itu diungkapkan oleh pakar keamanan siber mengenai apa yang tidak boleh disampaikan pengguna kepada chatbot AI.
Seperti diketahui, chatbot AI kini sudah mulai bermunculan, mulai dari ChatGPT hingga Meta AI. Bahkan, alat itu dapat membantu pengguna untuk menemukan informasi dengan cepat, menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, dan mengobrol soal kehidupan.
Baca juga:
Pengguna Harus Berhati-hati saat Mengakses Chatbot AI
Namun, pakar keamanan siber dari CyberSmart, Jamie Akhtar memperingatkan, bahwa pengguna harus berhati-hati saat berbicara dengan chatbot online ini.
“Alat seperti ChatGPT dan Meta AI telah menjadi terobosan baru, mempercepat segalanya mulai dari membuat rencana bisnis hingga menghasilkan grafik. Namun, alat-alat tersebut tidak bebas risiko,” kata Jamie dikutip dari The Sun, Rabu (9/10).
“Terlepas dari apakah Anda menggunakan chatbot AI untuk penggunaan pribadi atau profesional, Anda harus sangat berhati-hati dengan apa yang Anda bagikan kepada mereka."
Ia mengatakan, alasan mengapa pengguna harus berhati-hati adalah chatbot AI mengumpulkan dan menyimpan data percakapan mentah.
Baca juga:
5 Tools AI untuk Bantu Kerjakan Tugas, Mahasiswa Wajib Tahu!
“Setiap pertanyaan, perintah, atau pesan yang Anda kirim disimpan, dianalisis, dan diproses oleh perusahaan di belakang para asisten ini untuk melatih dan meningkatkan asisten AI mereka," tambahnya.
Jamie juga memperingatkan, bahwa data ini sebenarnya merupakan harta karun bagi para penjahat. Sebab, mereka dapat menggunakannya untuk melakukan tindakan kejahatan online, termasuk mencuri identitas untuk menjebol keuangan.
“Data yang dikumpulkan chatbots biasanya disimpan di server. Dan, meskipun server ini biasanya cukup aman, peretas bisa membobolnya,” kata Jamie.
“Jika server dibobol, penjahat dunia maya dapat menggunakan data Anda untuk segala macam tujuan buruk. Mereka bisa menjualnya kepada penawar tertinggi di web gelap, mencuri identitas Anda, atau melancarkan serangan siber terhadap akun Anda.”
Tips Menggunakan Chatbot AI dengan Aman
Pengguna chatbot AI pun diimbau untuk berhati-hati dengan apa yang disampaikan agar datanya tidak pernah berakhir di mana pun.
Selain itu, Jamie juga membagikan tips sederhana saat berinteraksi dengan chatbot AI. Pertama, pengguna harus membatasi data yang dimasukkan ke chatbot.
Kedua, jangan pernah membagikan informasi identitas pribadi, seperti nama lengkap, alamat, tanggal lahir, atau nomor jaminan sosial. Ketiga, menghindari memberikan kredensial login chatbot AI untuk detail keuangan apa pun.
Baca juga:
Kecerdasan Buatan Bantu Mengenali Jenis dan Kondisi Kulit Wajah sebelum Memilih Skincare
"Anda juga harus berhati-hati saat berbagi pemikiran intim apa pun dengan alat ini. Aturan praktis yang baik adalah menahan diri untuk tidak membagikan apa pun yang Anda tidak ingin diketahui publik," jelasnya.
Terakhir, dalam keadaan apa pun, jangan pernah membagikan data rahasia atau hak milik apa pun dari tempat kerja. Hal ini bisa menimbulkan risiko dunia maya yang sangat besar bagi perusahaan. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Zentara Rilis Solusi Keamanan Siber Berbasis AI, Perkuat Kemandirian Teknologi Indonesia
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030
Bocoran Vivo X300 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000 mAh
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana
OPPO Find N6 Sudah Masuk Uji Coba di India, Siap Meluncur dalam Waktu Dekat!