Nostalgia Koes Plus Bersama David Koeswoyo di Al Gusto Italian Dining & Bar
David Koeswoyo menghangatkan suasana di Al Gusto Italian Dining & Bar. (Foto: merahputih.com/Andreas Pranatalta)
“HATI senang walaupun tak punya uang,” nyanyi David Koeswoyo.
"Bohong!” sambut para tamu merespons lirik lagu Bujangan nan dipopulerkan oleh Koes Plus itu. Lagu tersebut memang menyatukan beberapa generasi untuk menyanyi bersama di Al Gusto Italian Dining & Bar, Tangerang, Sabtu (26/5).
Nuansa 70-an begitu terasa di Al Gusto Dining & Bar lewat penampilan dari David Koeswoyo, putra dari Yon Koeswoyo, vokalis band legendaris Koes Plus. Kehangatan makin terasa ketika para tamu ikut bernyanyi bersama di restoran Italia ini.
Baca Juga:
Al Gusto Italian Dining & Bar Sambut Kembali Pelanggan dengan Konsep Baru
Kehadiran David merupakan bagian dari program The Legend Series besutan Al Gusto di 2023 ini. Setiap bulan, Al Gusto akan menghadirkan musisi-musisi legendaris untuk menghibur para tamu sambil bernostalgia.
“Ini sudah menjadi agenda rutin kami. Sebelumnya kita ada Obbie Messakh, The Mercy’s, dan masih banyak lagi. Jadi memang khusus musisi tahun 70-an. Kalau tahun lalu kita lebih ke Rock 90’s. Tahun ini kita fokus ke Indonesian Legend,” kata Food and Beverage Outlet Manager of JHL Solitaire Fachmi, kepada Merahputih.com.
Penampilan pertama dibuka dengan Lagu Bis Sekolah. Penonton yang sudah menunggu sedari tadi pun mulai mengeluarkan gawai mereka dan bersiap merekam. Untuk membakar semangat, David juga membawakan lagu Buat Apa Susah.
Saat membawakan lagu Buat Apa Susah, para tamu bernyanyi bersama sambil berjoget, ada yang sambil merekam diri sendiri, dan saling tunjuk-menunjuk. Di Lagu Tul Jaenak, beberapa tamu maju ke depan panggung untuk membentuk formasi sembari menari.
Di tengah-tengah penampilannya, David juga menceritakan bagaimana sosok sang ayah di matanya.
“Ah sulit diungkapkan dengan kata-kata. Bisa dibilang komplit lah bapak itu. Ayah ada, teman ada, idola ada, macam-macam,” kenang David.
“Dulu saya enggak tau Koes Plus itu apa. Tiba-tiba pas kelas 5 SD, bapak manggil saya. ‘Sini nyanyi lagu Koes Plus.’ ‘Koes Plus siapa?’ ‘Koes Plus itu papa.’ Waktu itu dipasang lagu Kelelawar. Dari situ saya kenal Koes Plus,” katanya.
Baca Juga:
Setelah bernostalgia mengenai sosok sang ayah, David melanjutkan penampilannya dengan menyanyikan Jemu.
“Oke saya minta semua yang ada di Al Gusto nyanyi ya. Hafal ya? Siap?,” tanya David.
“Kurasa berat kurasa berat beban hidupku, ku tak tahu ku tak tahu ooo ku jemu,” sambung mereka.
David juga membawakan lagu seperti Buat Apa Susah, Bujangan, Darah Manisku, Kolam Susu, Ela Elo, Hidup yang Sepi, Bahagia dan Derita, Dheg Dheg Plas, Diana, Tul Jaenak, Nusantara, Bunga Tepi Jalan, dan masih banyak lagi.
Dibuatnya rangkaian The Legend Series pun bukan tanpa alasan. Fachmi mengatakan, pihaknya melihat target market dan konsep dari Al Gusto. Ia melihat di sekitar Gading Serpong atau daerah Tangerang, yang mengusung konsep The Legend Series hanya di JHL Solitaire.
“Kebanyakan kan kalau di sini untuk anak muda. Nah rangkaian ini tentunya sangat dinantikan di kalangan usia-usia generasi sebelumnya,” lanjutnya.
Penampilan dari David juga disambut baik para tamu. Fachmi mengatakan, malam ini ada sekitar 110 packs yang sudah reservasi sebelumnya. Pemesanan untuk The Legend Series ini pun sudah penuh dari seminggu yang lalu.
“Rp 200 ribu per orang. Itu dapatnya one free welcome drinks, soft drinks, sampai up to alcoholic drinks kita ada," kata Fachmi.
Fachmi membocorkan, di bulan depan rencananya akan menghadirkan putra-putra Eddy Silitonga. Dengan adanya rangkaian The Legend Series ini, Fachmi berharap dapat memenuhi target market dan melestarikan musik-musik yang legend.
“Musisi senior kita, yang memang harus kita hormati mereka. Banyak orang-orang yang ingin menikmati musik tersebut makanya coba kita fasilitasi dan memang demand-nya juga ada. Pemilihannya berdasarkan market tapi kita ada survei juga,” tutupnya. (and)
Baca Juga:
Kerapu Goreng Mangga Muda Khas JHL Solitaire, Santapan Paling Juara
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Eminem Gugat Jenama Pakaian Pantai Australia, Swim Shady, Terdengar Seperti ‘Slim Shady’
Muncul dari Sebuah Perenungan, Ismam Saurus Rilis Single Reflektif “Liburan Ini”
“THE CORE”, Album Penuh Pertama XG yang Ungkap Esensi Musik Mereka
'Cerita Kesukaan', Sebuah Karya Terbaru Suara Kayu tentang Cinta pada Pandangan Pertama, Simak Liriknya
Album "Technicolor Meeting", Pop Belantara Rimba yang Penuh Cerita dan Nuansa
'Beez In The Trap' dari Nicki Minaj Viral Setelah Lebih 1 Dekade Dirilis, Simak Lirik Lengkapnya
Nusantara Beat Diisi Personel Kewarganegaraan Belanda dengan Garis Keturunan Indonesia, Tumbuh dari Rasa Cinta terhadap Akar Budaya Indonesia
Balik ke ADOR, Tiga Member NewJeans Ajukan Syarat Min Hee-jin Jadi Produser Lagi
'Better Man', Lagu Patah Hati Taylor Swift yang kembali Viral di TikTok
Lima Lagu, Tiga Sutradara, The Jansen Sajikan Antologi Visual untuk 'Banal semakin Binal'