Nostalgia ala Pusakata di Mandiri Senggigi Sunset Jazz 2018


Pusakata tampil membawa lagu nostalgia di Mandiri Senggigi Sunset Jazz Festival 2018. (foto: Instagram @sdananto)
PUSAKATA menjadi salah satu penyanyi yang paling ditunggu di Mandiri Senggigi Sunset Jazz 2018. Mantan vokalis grup band indie Payung Teduh ini tampil pada pukul 20.00 Wita. Sebelum Pusakata tampil, ada Brigita yang menghibur ratusan pengunjung seusai break salat Maghrib.
Di atas panggung, Mohammad Istiqamah Djamad, nama asli Pusakata, menyapa hangat penonton. Meski band indie, kepopuleran Pusakata bisa disejajarkan dengan band mainstream ternama. Bahkan lagu terakhir Is di Payung Teduh berjudul Akad sempat menjadi trending topic di YouTube.

Sambil melambaikan tangan, Pusakata langsung menyanyikan lagu Angin Pujaan Hujan, salah satu lagu yang populer saat masih di Payung Teduh. Tak sengaja, Pusakata mengajak para penonton Mandiri Senggigi Sunset Jazz 2018 bernostalgia.
Di lagu kedua, Pusakata membawakan Berdua Saja. Mendengar sang idola menyanyikan lagu syahdu yang sangat memorable itu, ribuan penonton berteriak bergembira. Mereka seakan terhanyut dalam kenangan dan bernyanyi bersama dengan Pusakata.

Lagu-lagu memori terus dinyanyikan, seperti Menuju Senja hingga Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan. Di sela penampilannya, Pusakata mengajak masyarakat Lombok bangkit dari keterpurukan setelah gempa, beberapa waktu lalu. “Semoga semua bisa memberikan yang terbaik,“ katanya sambil diiringi sorak bahagia dari penonton.
Sebagai penutup, Pusakata menyanyikan lagu Akad. Lagu itu menjadi lagu kedelapan yang dinyanyikan Pusakata. “Ini yang terakhir, serius. Karena masih ada musisi lain yang akan menghibur kita,“ katanya.
Penonton tak ikhlas, tapi mereka tak bisa memaksa. Seakan ingin memberikan kesan terbaik, ribuan penonton ikut bernyanyi ditutup dengan tepuk tangan meriah.(yani)