Nico Williams Ngotot Mau Gabung Barcelona, Dikabarkan Sudah Gelar Pertemuan

MerahPutih.com - Barcelona kini sedang mengincar pemain sayap kiri untuk memperkuat skuadnya. Klub Catalan juga tertarik dengan penyerang Liverpool, Luis Diaz.

Mengingat hal tersebut, pemain sayap lain yang ingin bergabung dengan Barca tengah bergerak untuk menjaga pilihannya di bawah asuhan Hansi Flick.

Salah satu pemain yang dimaksud adalah Nico Williams. Pemain sayap Athletic Club itu sudah menjadi incaran Barca musim lalu.

Williams, yang saat ini juga diincar Bayern Munich, masih berharap bisa pindah ke Barcelona. Di sana, ia memiliki beberapa teman dekat, seperti Lamine Yamal dan Alejandro Balde.

Baca juga:

Mengapa Barcelona tak Ikut Main di Piala Dunia Antarklub 2025? ini Penyebabnya

Sejalan dengan minat tersebut, agen Nico, Felix Tainta, pergi ke Barcelona pada Jumat (13/6) lalu untuk bertemu dengan Direktur Olahraga Barcelona, Deco.

Pertemuan yang digelar pertama kalinya itu dilaporkan oleh Sport, kemudian sudah dikonfirmasi oleh Mundo Deportivo.

Selama pertemuan tersebut, para pejabat Barca menyadari bahwa Nico Williams bertekad untuk mengenakan jersey Barcelona.

Sebelum mempertimbangkan tawaran lain, ia ingin mengetahui posisinya di klub Catalan tersebut.

Baca juga:

Resmi Diperkenalkan, Trent Alexander-Arnold Ngaku Cuma Mau Pindah ke Real Madrid

Meskipun menjadi target utama Barca musim lalu, ia akhirnya menundanya karena masalah financial fair play dan kendala pendaftaran klub, yang menjadi masalah Dani Olmo. Kali ini, Williams tampaknya siap mengambil risiko tersebut.

Sementara di klun, Luis Diaz tetap menjadi tujuan utama, meskipun harga yang diminta Liverpool sangat tinggi.

Barca juga tidak menutup pintu untuk alternatif lain, seperti Nico Williams dan Marcus Rashford.

Barcelona menilai potensi kesepakatan untuk Diaz layak diharga sekitar 60 juta Euro (Rp 1,1 triliun), tetapi tidak bersedia melampaui angka tersebut.

Mengenai Williams, klausul pelepasannya musim lalu mencapai 58 juta Euro (Rp 1 triliun), yang meningkat menjadi 62 juta Euro (Rp 1,2 triliun) karena penyesuaian inflasi. (sof)