Lapsus: Gelora Pertempuran Surabaya

Niat Hati Mengitimidasi Perwira Inggris, Deru Tank Arek Surabaya Malah Mengganggu Soekarno

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Jumat, 10 November 2017
Niat Hati Mengitimidasi Perwira Inggris, Deru Tank Arek Surabaya Malah Mengganggu Soekarno

Pasukan Inggris di Surabaya. (imperial war museum london).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERUNDINGAN hari pertama ditunda. Meski, Soekarno dan Mallaby bersepakat menghentikan tembak-menembak, berkait pamflet ultimatum masih harus menunggu kedatangan Panglima Divisi ke-23 Jendral Mayor DC Hawthorn.

Esok hari, 30 Oktober 1945, Hawtorn sudah nampak hadir di gedung Gubernuran bersama Brigjen Mallaby, Kolonel Pugh, dan para perwira tinggi lainnya. Di pihak republik, Soekarno didampingi M Hatta, Menteri Penerangan Amir Syarifuddin, dan seluruh tokoh badan perjuangan Surabaya.

“Kali ini perundingan dapat dikatakan bersifat tingkat tinggi,” ujar salah satu pengunjung, Roeslan Abdulgani pada Seratus Hari di Surabaya Yang Menggemparkan Indonesia.

Abdulgani menyaksikan detik-detik perundingan. Tokoh-tokoh Surabaya tak lagi sungkan mengungkapkan kekesalannya kepada pihak Inggris. Perundingan siang hari di lantai dua gedung Gubernuran berlangsung panas dan sering keluar kata-kata kasar. “Bung Karno dan Bung Hatta sering menengahi,” ungkapnya.

Di tengah ketegangan, Abdulgani keluar ruangan untuk memantau kondisi di luar gedung. Dia melewati penjagaan super ketat. Keadaan di luar justru tak kalah panas. Meriam-meriam kapal perang Inggris di pelabuhan terus memuntahkan dentuman. Tidak jelas sasarannya.

Arek-arek Surboyo, seturut Abdulgani, tersadar mungkin dentuman itu merupakan bentuk intimdasi. Mereka pun tak mau kalah.

Pihak TKR kemudian berinisiatif menggunakan tank hasil rampasan untuk mengintimidasi. Tank berputar-putar di gedung Gubernuran. Deru suara tank sangat bergemuruh, apalagi karena sering maju-mundur. “Maklum pengemudi-pengemudinya belum berpengalaman!”.

Bukannya mengintimidasi para perwira Inggris, Bung Karno, Bung Hatta, dan Amir Syarifuddin berkali-kali meminta agar tank-tank tersebut berhenti.

“Saya dan teman-teman di ambang pintu tidak dapat menahan senyum,” ujar Abdulgani. Dia pun diminta untuk meneruskan pesan tersebut kepada para pejuang Surabaya.

Yok opo rek! Sing gemeter dadakan dudu Inggrise. Tapi panggede-panggede dhewe teka Jakarta. (Gimana, yang gemetar dadakan bukan Inggrisnya. Tapi pembesar-pembesar sendiri dari Jakarta)”.

“Jadi, bagaimana... Berhenti atau tidak,” tanya pengemudi.

Saiki mandhega sediluk wae. Tapi engkuk terusna maneh.... (Sekarang berhenti sebentar. Tapi nanti teruskan lagi),” pinta Abdulgani.

Di dalam gedung, kedua pihak mencapai kata sepakat. Ultimatum dicabut dan pelucutan senjata pejuang Surabaya batal. Tentara Sekutu tidak akan campur tangan masalah keamanan Surabaya. Semua tentara Sekutu ditarik kembali dan ditempatkan di kamp-kamp tawanan Darmo dan Tanjung Perak. Hubungan TKR dan Polisi terus berlangsung melalui petugas penghubung.

Tak lama, pesan penghentian tembak-menembak dikumandangkan Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan, karena kantor RRI Surabaya ludes terkabar. (*)

#Pertempuran Surabaya #Gelora Pertempuran Surabaya #Pertempuran 10 November 1945 #Brigjen Mallaby
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
10 November dalam Sejarah: Hari Pahlawan Indonesia dan Momen Bersejarah Dunia
Tanggal 10 November memiliki makna yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, serta sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi di berbagai belahan dunia.
ImanK - Minggu, 10 November 2024
10 November dalam Sejarah: Hari Pahlawan Indonesia dan Momen Bersejarah Dunia
ShowBiz
Festival Film Indonesia 2023 Ungkap Nama-Nama Dewan Juri Nominasi 
Malam Anugerah FFI 2023 berlangsung pada 14 November 2023 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta Selatan.
Dwi Astarini - Kamis, 02 November 2023
Festival Film Indonesia 2023 Ungkap Nama-Nama Dewan Juri Nominasi 
Indonesia
Pemain Terbaik Liga Kampung Akan Dikirim Belajar ke Spanyol
PDI Perjuangan (PDIP) menggelar turnamen Sepak Bola Liga Kampung bertajuk Soekarno Cup. Pertandingan sudah memasuki babak final yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (3/11).
Mula Akmal - Kamis, 02 November 2023
Pemain Terbaik Liga Kampung Akan Dikirim Belajar ke Spanyol
Bagikan