Newhun Recycle Jualain Arloji Berkelanjutan

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 20 September 2022
Newhun Recycle Jualain Arloji Berkelanjutan

Newhun Recycle buat aksesori dari material daur ulang. (Foto: Instagram/@newhun.recycle)

Ukuran:
14
Audio:

SUATU hari, Achmad Saeful menghadiri kegiatan sosial di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi. Dia melihat truk sampah berdatangan. Truk-truk itu menuangkan sampah bawaannya. Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit sampah. Kemudian menjelma gunung.

Achmad Saeful resah melihat semua itu. Sampah bekas manusia hanya berakhir di TPA dan banyak yang mencemari lingkungan terutama perairan seperti laut dan sungai.

“Tidak ada pengolahan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan. Hal ini diperkuat ketika saya menghadiri kegiatan sosial di TPA Bantar Gebang, di sana melihat langsung gunungan sampah, truk datang setiap detik dengan muatan penuh, kemudian hanya ditumpuk di gunung-gunung sampah baru,” ungkap Saeful saat dihubungi Merahputih.com, Senin (19/9).

Saeful mengaku dirinya bahkan sampai mencari tahu sistem pengolahan sampah di negara-negara lain, bahkan tak jarang sampah-sampah tersebut diolah kembali dan diproduksi menjadi benda padat.

Berangkat dari hobinya membuat produk-produk padat, Saeful kemudian menggabungkan keresahan dan hobinya itu menjadi Newhun Recycle, sebuah jenama arloji yang berbahan baku material daur ulang.

UMKM besutan Mochamad Saeful itu didirikan pada 5 Mei 2022. Misinya menggunakan material daur ulang sebagai bahan baku pembuatan jam tangan dan berbagai aksesori lainnya.

Aksesori tersebut dibuat mengikuti perkembangan zaman. Sebab tren produk fesyen terus mengalami perubahan, terutama produk-produk berkelanjutan yang juga kini mulai beralih bahan baku ke material yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga:

BOEMI Botanicals Hadir untuk Memberdayakan Perempuan dan Produk Berkelanjutan

Newhun Recycle buat berbagai produk aksesori dari bahan daur ulang. (Foto: Instagram/@newhun.recycle)

“Saya ingin bersama Newhun bisa mengurangi sampah yang menumpuk di TPA dan mencemari perairan kita dengan mengubahnya menjadi produk pakai hingga energi,” tutur pria yang akrab disapa Sae itu.

Baginya, penting juga untuk menyadarkan masyarakat bahwa sampah ini dapat diolah menjadi banyak hal yang bermanfaat, asalkan mau memilah sampahnya sesuai jenis. Dengan kesadaran itu, Sae berharap lebih banyak orang yang tergerak untuk memilah sampah agar lebih mudah diolah kembali menjadi produk bernilai ekonomi.

Ia menjelaskan, biasanya untuk membuat satu buah jam tangan menggunakan 150 gram sampah plastik atau setara dengan 75 buah tutup botol ditambah tiga buah botol sampo atau sabun. Newhun biasanya menggunakan jenis sampah plasti berbagai jenis sebagai bahan baku pembuatan produk arloji mereka.

“Biasanya plastik yang kita gunakan itu berjenis HDPE (botol sampo, botol sabun, jerigen, tutup botol, botol oli, dan lain-lain-Red.). Ada juga sampah plastik berjenis PP seperti alat makan sekali pakai, gelas minuman, pot bunga, dan lainnya. Kita juga menggunakan plastik berjenis PS seperti tempat kue nastar, case CD, dan semua produk plastik yang mudah patah seperti yang menyerupai kaca,” jelasnya.

Baca juga:

Chanel Buat Produk Kecantikan yang Berkelanjutan

Pengolahan sampah plastik, menurut Sae, tidak terlalu sulit. Pertama sampah dipilah terlebih dahulu sesuai jenisnya, kemudian dicuci secara manual termasuk melepas labelnya, dikeringkan, dipilah kembali sesuai warna, dimasukkan untuk pencacahan, masuk ke pencetakan, lalu di-assembly dan finishing sebelum dimasukkan mesin hingga ke tahap quality control.

"Saat ini dengan harga yang kami tawarkan masih menargetkan kalangan menengah dan menengah ke atas dengan rentang usia 18-35 tahun, tapi kami juga sedang mengembangkan produk yang bisa dinikmati berbagai kalangan," lanjutnya.

Demi menyukseskan misinya, Newhun Recycle juga membuka pintu donasi sampah. Namun, karena skala produksi yang masih kecil, Sae mengatakan pintu donasi saat ini tengah ditutup karena masih penuh dengan donasi sampah dari masyarakat.

Sae sendiri mengatakan dengan banyaknya sampah yang bisa dikumpulkan, Newhun Recycle mampu memproduksi sekitar 400 produk dalam sebulan. Namun, khusus untuk jam tangan, UMKM miliknya itu baru mampu memproduksi sekitar 20 arloji saja per bulan.

"Newhun Recycle saat ini membuka pintu pemesanan melalui DM Instagram atau WhatsApp, kami belum masuk ke marketplace karena barang-barang sering habis sebelum masuk toko," tandasnya. (waf)

Baca juga:

Daur Ulang Plastik ala Kresek Project

#September Warga +62 JUALAIN
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Fun
Aneka Kerajinan Tangan Ciamik Berbahan Eceng Gondok
Mengolah Eceng Gondok menjadi beberapa aneka kerajinan tangan dengan mengajak dan melibatkan masyarakat sekitar.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 30 September 2022
Aneka Kerajinan Tangan Ciamik Berbahan Eceng Gondok
Lifestyle
Tak Cuma Stylish, FUT Shoes Fits di Kaki Orang Indonesia
FUT shoes selain menggunakan material terbaik juga tak kalah penting mementingkan aspek kenyamanan kaki para penggunanya
Yudi Anugrah Nugroho - Jumat, 30 September 2022
Tak Cuma Stylish, FUT Shoes Fits di Kaki Orang Indonesia
Lifestyle
UNIQLO Remake Project Adrie Basuki Bikin Pakaian Hasil Daur Ulang Lebih Bernilai
Remake Project sebagai sebuah inisiatif keberlanjutan dari implementasi program RE.UNIQLO.
Yudi Anugrah Nugroho - Jumat, 30 September 2022
UNIQLO Remake Project Adrie Basuki Bikin Pakaian Hasil Daur Ulang Lebih Bernilai
Kuliner
Bikin Acara Makin Seru bersama Jago Party
Acara lebih seru dan meriah dengan kereta kopi dari Jago Coffee.
Andrew Francois - Kamis, 29 September 2022
Bikin Acara Makin Seru bersama Jago Party
Fashion
Kreasikan Limbah Pakaian Bekas Jadi Kebaya
Mengasah kreasi untuk menghasilkan produk yang digunakan kembali.
P Suryo R - Kamis, 29 September 2022
Kreasikan Limbah Pakaian Bekas Jadi Kebaya
Kuliner
Mencicipi Kuliner Sambil Berpiknik di LOCALTASTE
LOCALTASTE digelar 29 September hingga 2 Oktober 2022.
Andreas Pranatalta - Kamis, 29 September 2022
Mencicipi Kuliner Sambil Berpiknik di LOCALTASTE
Fun
Kreasi Nasi Padang untuk Anabul
Kreasi kuliner untuk anabul.
P Suryo R - Rabu, 28 September 2022
Kreasi Nasi Padang untuk Anabul
Kuliner
Makna Warna Hijau Kuning pada Warteg
Warna hijau kuning pada warteg sering menimbulkan pertanyaan bagi beberapa orang.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 28 September 2022
Makna Warna Hijau Kuning pada Warteg
Kuliner
Jualain Camilan Khas Bangka Belitung Wajib Dicoba
Belum ke Babel kalau enggak sempat icip-icip jajanan khasnya.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 28 September 2022
Jualain Camilan Khas Bangka Belitung Wajib Dicoba
Fun
Generasi Z dan Milenial Lebih Pilih Produk Ramah Lingkungan
Mereka mulai sadar pentingnya menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
Ikhsan Aryo Digdo - Rabu, 28 September 2022
Generasi Z dan Milenial Lebih Pilih Produk Ramah Lingkungan
Bagikan