Newhun Recycle Jualain Arloji Berkelanjutan


Newhun Recycle buat aksesori dari material daur ulang. (Foto: Instagram/@newhun.recycle)
SUATU hari, Achmad Saeful menghadiri kegiatan sosial di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi. Dia melihat truk sampah berdatangan. Truk-truk itu menuangkan sampah bawaannya. Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit sampah. Kemudian menjelma gunung.
Achmad Saeful resah melihat semua itu. Sampah bekas manusia hanya berakhir di TPA dan banyak yang mencemari lingkungan terutama perairan seperti laut dan sungai.
“Tidak ada pengolahan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan. Hal ini diperkuat ketika saya menghadiri kegiatan sosial di TPA Bantar Gebang, di sana melihat langsung gunungan sampah, truk datang setiap detik dengan muatan penuh, kemudian hanya ditumpuk di gunung-gunung sampah baru,” ungkap Saeful saat dihubungi Merahputih.com, Senin (19/9).
Saeful mengaku dirinya bahkan sampai mencari tahu sistem pengolahan sampah di negara-negara lain, bahkan tak jarang sampah-sampah tersebut diolah kembali dan diproduksi menjadi benda padat.
Berangkat dari hobinya membuat produk-produk padat, Saeful kemudian menggabungkan keresahan dan hobinya itu menjadi Newhun Recycle, sebuah jenama arloji yang berbahan baku material daur ulang.
UMKM besutan Mochamad Saeful itu didirikan pada 5 Mei 2022. Misinya menggunakan material daur ulang sebagai bahan baku pembuatan jam tangan dan berbagai aksesori lainnya.
Aksesori tersebut dibuat mengikuti perkembangan zaman. Sebab tren produk fesyen terus mengalami perubahan, terutama produk-produk berkelanjutan yang juga kini mulai beralih bahan baku ke material yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga:
BOEMI Botanicals Hadir untuk Memberdayakan Perempuan dan Produk Berkelanjutan

“Saya ingin bersama Newhun bisa mengurangi sampah yang menumpuk di TPA dan mencemari perairan kita dengan mengubahnya menjadi produk pakai hingga energi,” tutur pria yang akrab disapa Sae itu.
Baginya, penting juga untuk menyadarkan masyarakat bahwa sampah ini dapat diolah menjadi banyak hal yang bermanfaat, asalkan mau memilah sampahnya sesuai jenis. Dengan kesadaran itu, Sae berharap lebih banyak orang yang tergerak untuk memilah sampah agar lebih mudah diolah kembali menjadi produk bernilai ekonomi.
Ia menjelaskan, biasanya untuk membuat satu buah jam tangan menggunakan 150 gram sampah plastik atau setara dengan 75 buah tutup botol ditambah tiga buah botol sampo atau sabun. Newhun biasanya menggunakan jenis sampah plasti berbagai jenis sebagai bahan baku pembuatan produk arloji mereka.
“Biasanya plastik yang kita gunakan itu berjenis HDPE (botol sampo, botol sabun, jerigen, tutup botol, botol oli, dan lain-lain-Red.). Ada juga sampah plastik berjenis PP seperti alat makan sekali pakai, gelas minuman, pot bunga, dan lainnya. Kita juga menggunakan plastik berjenis PS seperti tempat kue nastar, case CD, dan semua produk plastik yang mudah patah seperti yang menyerupai kaca,” jelasnya.
Baca juga:
Chanel Buat Produk Kecantikan yang Berkelanjutan
View this post on Instagram
Pengolahan sampah plastik, menurut Sae, tidak terlalu sulit. Pertama sampah dipilah terlebih dahulu sesuai jenisnya, kemudian dicuci secara manual termasuk melepas labelnya, dikeringkan, dipilah kembali sesuai warna, dimasukkan untuk pencacahan, masuk ke pencetakan, lalu di-assembly dan finishing sebelum dimasukkan mesin hingga ke tahap quality control.
"Saat ini dengan harga yang kami tawarkan masih menargetkan kalangan menengah dan menengah ke atas dengan rentang usia 18-35 tahun, tapi kami juga sedang mengembangkan produk yang bisa dinikmati berbagai kalangan," lanjutnya.
Demi menyukseskan misinya, Newhun Recycle juga membuka pintu donasi sampah. Namun, karena skala produksi yang masih kecil, Sae mengatakan pintu donasi saat ini tengah ditutup karena masih penuh dengan donasi sampah dari masyarakat.
Sae sendiri mengatakan dengan banyaknya sampah yang bisa dikumpulkan, Newhun Recycle mampu memproduksi sekitar 400 produk dalam sebulan. Namun, khusus untuk jam tangan, UMKM miliknya itu baru mampu memproduksi sekitar 20 arloji saja per bulan.
"Newhun Recycle saat ini membuka pintu pemesanan melalui DM Instagram atau WhatsApp, kami belum masuk ke marketplace karena barang-barang sering habis sebelum masuk toko," tandasnya. (waf)
Baca juga:
Daur Ulang Plastik ala Kresek Project
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Aneka Kerajinan Tangan Ciamik Berbahan Eceng Gondok

Tak Cuma Stylish, FUT Shoes Fits di Kaki Orang Indonesia

UNIQLO Remake Project Adrie Basuki Bikin Pakaian Hasil Daur Ulang Lebih Bernilai

Bikin Acara Makin Seru bersama Jago Party

Kreasikan Limbah Pakaian Bekas Jadi Kebaya

Mencicipi Kuliner Sambil Berpiknik di LOCALTASTE

Kreasi Nasi Padang untuk Anabul

Makna Warna Hijau Kuning pada Warteg

Jualain Camilan Khas Bangka Belitung Wajib Dicoba

Generasi Z dan Milenial Lebih Pilih Produk Ramah Lingkungan
