Netralitas Polri Diragukan, Lampu Merah Bagi Jokowi


Capres nomor urut 01 Joko Widodo. Merahputih.com / Rizki Fitrianto
MerahPutih.com - Voxpol Research and Consulting mengungkapkan tingkat kepercayaan publik terhadap netralitas polisi dalam Pemilu 2019 masih di bawah Bawaslu dan KPU berdasarkan data survei terbaru.
Bahkan, KPU mencapai tingkat kepercayaan bisa menyelenggarakan pemilu secara demokratis di atas 68 persen responden. Bawaslu pun mendapat tingkat kepercayaan publik hingga di atas 60 persen, sebaliknya institusi Polri hanya mampu meraih kepercayaan publik di kisaran 50 persen.
"Kalau institusi Polri cuma 51-58 persen lah yang masyarakat yakin, jadi jauh," kata Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting, Pangi Syawi Chaniago, dalam rilis yang diterima di Jakarta.

Dari temuan ini, Pangi menyoroti agar Korps Bhayangkara segera memperbaiki citra tersebut agar kembali dipercaya masyarakat. Institusi Polri disarankan bisa melakukan pengusutan viralnya oknum anggota Polri yang menggunakan yel-yel petahana untuk membuktikan netralitas mereka.
Menurut Pangi, pembuktian netralitas Polri sebetulnya malah juga bisa mendongkrak elektabilitas petahana. Begitu juga sebaliknya, lanjut dia, ketika publik mempertanyakan netralitas Koprs Bhayangkara efeknya elektabilitas petahana juga bisa merosot.
"Jadi kalau ingin elektabilitas Jokowi naik, Polri harus dibenerin, ditempatkan lagi pada tempat yang benar," tegas pakar politik itu.
Pangi juga menyoroti gerakan meminta lembaga internasional untuk mengawasi Pemilu di Indonesia di twitter hanyalah bentuk keraguan netizen terhadap pelaksanaan Pilpres bisa berlangsung dengan jujur dan adil. "Wajar di Twitter minta dunia internasional mengawas pemilu kita. Kenapa? Karena mereka tidak percaya," tutup dia. (*)