Netizen Tiongkok Marah Kepada Karina Aespa karena Nonton 'My Hero Academia'
Karina Aespa menuai beragam komentar negatif setelah merekomendasikan anime di Bubble miliknya. (Foto: Instagram/@katarinabluu)
BERBAGAI komentar dalam bahasa Mandarin memenuhi unggahan terbaru milik Karina Aespa di media sosial. Main dancer grup Aespa itu kini sedang dihujani oleh kemarahan netizen Tiongkok. Hujatan ini muncul karena Karina merekomendasikan anime My Hero Academia sebagai salah satu tontonannya.
Mengacu dari laman Allkpop, rekomendasi ini pertama kali disampaikan oleh Karina melalui akun Bubble miliknya pada Kamis (15/6). Melalui layanan tersebut, idola K-Pop bernama Yoo Ji-min ini berbincang dengan penggemar dan bercerita bahwa saat ini ia sedang menonton anime My Hero Academia.
Baca Juga:
Saking Kurusnya, Masker Wajah Dijadikan Tank Top oleh Karina aespa
“Pertama-tama, saya (sedang) menonton My Hero Academia akhir-akhir ini,” tulis Karina tentang hal favoritnya belakangan ini.
Secara tak langsung, netizen pun menilai bahwa Karina merekomendasikan serial animasi tersebut untuk disaksikan oleh MY (penggemar Aespa). Seperti yang diketahui sebelumnya, Karina memang sering berbagi daftar rekomendasi tontonan animasi asal Jepang yang menurutnya menarik.
Namun kali ini, animasi rekomendasinya ternyata bersifat kontroversial di Negeri Bambu. Akibat hal ini, netizen asal Tiongkok pun beramai-ramai melempari Karina dengan ujaran kemarahan serta tuntutan permintaan maaf. Sebab, anime My Hero Academia dinilai telah memasukkan unsur sejarah nan suram perang Tiongkok-Jepang kedua dalam penamaan karakternya.
Salah satu karakter di serial ini adalah Ujiko, seseorang yang bekerja sebagai seorang ilmuwan. Ia memiliki nama lain Maruta Shiga. Maruta sendiri dalam bahasa Jepang berarti ‘log’ atau ‘catatan’. Kosakata ini merupakan julukan atau sebutan bagi korban eksperimen kejam yang dilakukan oleh kelompok Unit 713 milik Jepang.
Baca Juga:
Karina AESPA Pakai Kalung Senilai Rp 18 Miliar di Cannes Film Festival 2023
Eksperimen medis ini menjadikan para tawanan di Tiongkok sebagai kelinci percobaannya. Selama tahun 1930-an hingga 1940-an, pasukan tentara kerajaan Jepang bermukim di area Harbin untuk proses eksperimen tersebut. Kekejaman ini meliputi riset kimia, operasi tak manusiawi pada makhluk hidup, dan uji coba senjata biologis. Untuk menutupi kebenaran dari kekejaman ini, pihak Jepang pun merujuk para korban sebagai ‘log’.
Penggunaan kiasan ini dalam animasi Jepang menuai beragam komentar negatif pada 2020. Akibatnya, serial animasi ini pun jadi kontroversial di Tiongkok dan penayangannya dilarang oleh pemerintah.
Nah, karena Karina baru saja merekomendasikan anime My Hero Academia, netizen Tiongkok pun menuntut agar ia meminta maaf atas tindakannya. Meski begitu, penggemar dan masyarakat Korea tetap berusaha melindungi Karina. Menurut mereka, idola K-Pop kelahiran 2000 ini tidak mengetahui soal kontroversi sejarah tersebut dan bukan ingin menuai keributan dengan sengaja.
Hingga Jumat (23/6), Karina belum memberikan respons apapun terkait keributan ini. Namun, masyarakat Tiongkok masih tetap keukeuh meminta ucapan maaf dari anggota Aespa tersebut. (mcl)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
The Diplomat Season 4: Intrik Keri Russell dan Rufus Sewell Semakin Rumit Setelah Kematian Sang Presiden
Bintang 'KPop Demon Hunters' EJAE Lepas Debut Solo 'In Another World', Berikut Lirik Lengkapnya
10 Film Komedi Tayang November-Desember 2025, Wajib Nonton!
Samsara Karya Garin Nugroho Raih 3 Nominasi Asia Pasific Screen Award 2025, Intip Sinopsisnya
Diangkat dari Kisah Nyata, Film 'Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel' Siap Tayang Desember 2025
Film Horor 'Dusun Mayit' Siap Meneror di Penghujung 2025, Dibintangi Amanda Manopo hingga Randy Martin
Dimas Anggara Ceritakan Lelahnya Jadi Zombie di Film 'Abadi Nan Jaya'
Ketika Jamu Jadi Sumber Wabah Zombi, Film 'Abadi Nan Jaya' Siap Tayang di Netflix 23 Oktober 2025
'The Mandalorian & Grogu' Dijadwalkan Tayang 22 Mei 2026, Simak Fakta Menarik Seputar Film Terbaru Franchise Star Wars
Netflix Hadirkan Film Animasi 'The Twits', Adaptasi Nakal dari Novel Roald Dahl